Saya ingin mengetahui lebih banyak tentang doa harian kita. Saya ingin mengetahui mengapa kita berdoa pada waktu itu dan apa maknanya.

18,126 views

Tuhan memberikan kita, tiga syarat yang diperlukan untuk hidup—bernapas, makan, dan bergerak. Jika salah satunya hilang, bagaimana kita bisa mempertahankan hidup kita? Kita yang berada di dalam kebenaran harus bernapas melalui doa, makan dengan belajar firman Tuhan, dan bergerak dengan melakukan penginjilan. Seperti halnya kita harus bernafas tanpa henti untuk kehidupan jasmani kita, Alkitab mengatakan bahwa kita harus berdoa tanpa henti. Karena doa itu sama seperti bernapas.

Untuk menyelamatkan manusia, Tuhan mendirikan tempat kudus sorgawi di mana pengorbanan untuk pengampunan dosa kita akan dilakukan. Di tempat kudus itu, Kristus yang adalah Imam Besar mempersembahkan korban rohani bagi kita sesuai dengan peraturan yang ditetapkan Kristus, dan persembahan korban ini adalah darah Kristus.

Tuhan telah menunjukkan kepada Musa upacara pengorbanan ini yang diadakan di tempat kudus sorgawi. Tuhan menunjukkan kepada Musa tempat kudus sorgawi dan membangun tempat kudus duniawi sebagai gambaran dan bayangan, sehingga dia dapat mempersembahkan korban kepada Tuhan. Oleh karena itu, korban yang dipersembahkan pada zaman Musa adalah gambaran dan bayangan dari korban yang sesungguhnya yang akan dipersembahkan di bait suci sorgawi. Orang-orang Yahudi mempersembahkan korban di tempat kudus duniawi menurut Hukum Musa, dan pada waktu itu, orang-orang berdoa di luar (Luk 1:8-10).

Di tempat kudus duniawi, ada korban yang dipersembahkan secara teratur setiap pagi dan sore, korban bakaran mingguan pada hari Sabat, dan ada korban yang dipersembahkan pada hari raya, pada waktu yang ditetapkan, dll., dan dipersembahkan selama waktu tertentu.

Upacara korban seperti ini yang dipersembahkan di bait suci duniawi merupakan gambaran dan bayangan dari korban yang sesungguhnya yang akan dilakukan di bait suci sorgawi, di masa depan. Di tempat kudus sorgawi, darah Kristus menjadi korban, bukan darah binatang, dan doa orang-orang kudus naik ke takhta Tuhan.

Pada zaman Perjanjian Lama, korban dipersembahkan pada saat persembahan bakaran yang teratur, yang merupakan gambaran dan bayangan bahwa Kristus akan dipersembahkan sebagai korban yang sesungguhnya. Untuk menggenapi nubuat itu, Kristus telah disalibkan pada jam tiga [jam 9 pagi, pada saat ini] dan mati pada jam sembilan [jam 3 sore, pada saat ini]. Jam tiga dan sembilan, ketika Kristus, menjadi persembahan yang sesungguhnya yang dikorbankan di bait suci sorgawi, disalibkan dan mati di kayu salib, menjadi jam berdoa pada zaman Perjanjian Baru, dan pada saat itu, naik ke takhta Tuhan bersama dengan pengorbanan yang digenapi Kristus di tempat kudus sorgawi.

Untuk dapat berpartisipasi dalam pengorbanan yang sesungguhnya, yang dilakukan di bait suci sorgawi, orang-orang kudus pada zaman Perjanjian Baru memelihara hari Sabat dan hari raya, dan ikut serta dalam waktu doa harian (Kis 3:1), selain doa yang dipersembahkan setiap tahun.

Satu hal lagi yang perlu kita ketahui adalah bahwa sistem waktu yang digunakan oleh orang Yahudi pada zaman Yesus berbeda dengan sistem waktu yang kita pakai saat ini. Saat itu, mereka menganggap waktu matahari terbit sebagai jam nol dan waktu matahari terbenam sebagai jam 12. Satu jam di musim panas lebih dari enam puluh menit, dan di musim dingin kurang dari enam puluh menit.

Oleh karena itu, jam berdoa di musim panas adalah jam 09.00 dan 15.00, dan jam berdoa di musim dingin adalah jam 10.00 dan 14.30.