Carilah Aku

7,060 views

Tuhan berkata kepada orang-orang “carilah Aku.” Untuk mencari Tuhan, kita harus mengenal tentang Dia. Melalui semua petunjuk dari Alkitab, kita perlu menemukan di mana Tuhan berada dan kebenaran apakah yang Dia bawa ketika Dia datang ke bumi ini. Hanya dengan begitu kita dapat menemukan Tuhan dan menerima-Nya dengan benar.

Tuhan telah datang ke bumi ini, tetapi banyak gereja di dunia tidak mengenal Tuhan ataupun mencari-Nya. Jika Alkitab berkata bahwa Tuhan berada di Sion, kita harus mencari tahu apakah Sion yang dimaksudkan, dan jika Alkitab berkata bahwa Tuhan menyatakan kebenaran perjanjian baru di Sion, kita harus mencari Dia yang mendirikan perjanjian baru (Yes 33:20-22; Mi 4:1-2). Jika Alkitab memberitahukan kita bahwa Anak Domba muncul bersama dengan Pengantin-Nya, kita harus mencari gereja benar yang memberitakan Tuhan Ibu—Pengantin Perempuan—dan juga Tuhan Bapa—Anak Domba (Why 19:7-9; 21:9-10). Mari mencari Tuhan dengan memeriksa firman-firman yang terdapat dalam Alkitab satu demi satu.

Carilah Tuhan

Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya. Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu. Yes 55:6-9

Alkitab mengajak kita untuk mencari Tuhan dan datang kepada-Nya, sambil mengatakan bahwa rancangan Tuhan berbeda dari rancangan manusia. Jadi kita harus mengikuti rancangan Tuhan dan menemukan Tuhan. Jalan Tuhan untuk memberikan keselamatan juga berbeda dari apa yang orang-orang pikirkan. Hal ini telah dibuktikan oleh sejarah Gideon yang mengalahkan 135.000 pasukan musuh dengan 300 orang.

Pasukan Midian yang berjumlah 135.000 orang sangatlah jauh jumlahnya dibandingkan banyaknya pasukan Gideon yang berjumlah 32.000. Namun, Tuhan mengurangi pasukan Gideon menjadi 10.000, sambil berkata kepadanya untuk memulangkan mereka yang gemetar ketakutan. Kemudian Tuhan berfirman masih terlalu banyak dan mengurangi jumlah mereka, dengan memilih hanya 300 orang. Dalam ketaatan pada perintah Tuhan, Gideon dan 300 pasukannya pergi ke perkemahan orang Midian pada waktu malam, setiap orang dengan sebuah sangkakala dan sebuah obor yang disembunyikan di dalam sebuah buyung. Saat mereka mencapai perkemahan musuh, mereka meniup sangkakala dan memegang obor setelah memecahkan buyung dengan berseru: “Pedang demi TUHAN dan demi Gideon!” pasukan Midian sangat terkejut sehingga mereka mulai menyerang satu sama lain, mengira rekan mereka adalah musuh. Hal ini tidaklah mungkin dengan kekuatan manusia, tetapi ini adalah hasil dari mengikuti rancangan Tuhan, 300 pasukan Gideon mengalahkan pasukan Midian yang besar dan memenangkan pertempuran tanpa ada satu pun korban (Hak 7).

Peristiwa dalam kitab Keluaran juga menunjukkan perbedaan antara rancangan Tuhan dan rancangan manusia. Ketika bangsa Israel tiba di padang gurun setelah keluar dari Mesir, mereka menghadapi sebuah dilema di mana Laut Merah di depan mereka dan pasukan Mesir yang sedang mengejar mereka dari belakang. Mereka tidak mengetahui apakah yang harus dilakukan dan mulai bersungut-sungut. Pada saat itu, Musa berseru kepada Tuhan dan Tuhan berfirman kepadanya, “Angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut.” Ketika Musa mengulurkan tongkatnya ke atas Laut Merah, air laut terbelah, membentuk dinding bagi mereka pada sisi kanan dan pada sisi kiri dan sebuah jalan terbuka. Tuhan melaksanakan pekerjaan besar yang tidak dapat dibayangkan orang-orang, jadi mereka dapat menyeberangi laut seperti di atas tanah kering (Kel 14).

Ketika semua sisi—depan, belakang, kanan, dan kiri—tertutup, satu-satunya jalan keluar adalah ke atas—sorga. Bahkan saat kalian merasa terkurung di sebuah ruangan yang tertutup oleh dinding di setiap sisinya, Tuhan memiliki jawaban untuk kalian. Belajar dari sejarah, kita harus selalu mempercayai Tuhan dan dengan setia mengikuti Alkitab yang mencatat rancangan Tuhan.

Mari berusaha sungguh-sungguh untuk mengenal Tuhan

Untuk mencari Tuhan, kita harus mengikuti pikiran Tuhan dan berusaha mengetahui seperti apakah Tuhan itu. Kecuali jika kita memahami Tuhan dengan benar, kita tidak dapat mengharapkan keselamatan dan kehidupan yang kekal.

“Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi… Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran.” Hos 6:3-6

Tuhan menginginkan semua orang diselamatkan dan ingin agar kita mengenal-Nya, Juruselamat, di atas segalanya. Mengenal Tuhan tidaklah semudah kedengarannya. Itulah mengapa Tuhan telah memberikan orang-orang Alkitab yang memungkinkan mereka untuk mengenal dan memahami Dia.

“Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu.” Yoh 5:39-40

Kita dapat mengetahui pikiran Tuhan ketika kita membaca Alkitab. Hal ini dikarenakan Alkitab berisi pikiran Tuhan dan rencana keselamatan-Nya bagi umat manusia. Jadi, Tuhan telah memerintahkan kita untuk tidak menambahkan apa pun dari kata-kata yang dinubuatkan dalam kitab ini atau mengurangkan apa pun darinya. Adapun bagi mereka yang tidak mempercayai nubuatan di dalam Alkitab dan menambahkan pemikiran mereka sendiri, sangatlah sulit bagi mereka untuk menerima Tuhan. Kita harus meninggalkan pikiran kita sendiri dan mengikuti firman dalam Alkitab yang mengandung pikiran Tuhan. Hanya dengan demikian kita dapat memiliki pikiran Tuhan dan menemukan Tuhan.

Yesus datang dengan cara yang berbeda dari pikiran orang-orang

Tuhan berkata, “Aku akan datang ke bumi ini dengan tubuh dan berdiam dengan kamu. Jadi, carilah Aku.” Nubuat Tuhan mengenai inkarnasi Tuhan adalah sebagai berikut:

Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Yes 9:5

Alkitab mengatakan bahwa Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, akan dilahirkan sebagai seorang anak. Nubuat tersebut menunjukkan bahwa Tuhan akan datang dengan tubuh. Sesuai dengan nubuat tersebut, sekitar 700 tahun kemudian, Tuhan telah lahir di bumi ini dengan nama Yesus. Para rasul yang telah percaya pada nubuat, menerima Yesus sebagai Tuhan dan telah mengikuti Dia.

Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah… Flp 2:5-6

Para rasul mengenali Yesus sebagai Tuhan, tetapi sayangnya kebanyakan orang Yahudi yang telah percaya kepada Tuhan gagal menerima Yesus yang telah datang sebagai manusia dan menolak-Nya. Alkitab telah mencatat pikiran-pikiran Tuhan. Jadi, jika mereka telah mempelajari dan mengikuti firman Alkitab, mereka akan bertemu dengan Tuhan yang datang untuk menyelamatkan mereka. Akan tetapi, mereka melihat Tuhan dengan pemikiran dan penilaian sendiri dan dengan alasan tersebut mereka tidak dapat melihat identitas Tuhan yang benar.

Mereka telah gagal mengenali Kristus yang telah datang sebagai manusia yang lemah dan tidak memiliki penampilan yang rupawan sehingga diinginkan (Yes 53:1-2). Jika Dia dilahirkan di istana yang indah atau dalam keluarga bangsawan, mereka mungkin akan percaya kepada-Nya. Namun, bertentangan dengan harapan mereka, Yesus telah dilahirkan di sebuah kandang di Betlehem dan dibesarkan sebagai putra seorang tukang kayu yang miskin di desa kecil yang kumuh bernama Nazaret. Semua keadaan fisik di sekitar Yesus, seperti tempat kelahiran, keluarga, pendidikan, dan pekerjaan-Nya, telah menjadi batu sandungan bagi mereka.

“Aku dan Bapa adalah satu.” Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus. Kata Yesus kepada mereka: “Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?” Jawab orang-orang Yahudi itu: “Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah.” Kata Yesus kepada mereka: “… Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah percaya kepada-Ku, tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa.” Yoh 10:30-38

Yesus telah memberitahukan kepada mereka bahwa Dia adalah Tuhan Bapa, tetapi mereka mencoba melempari-Nya dengan batu, dengan berkata, “Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah.” Tuhan yang kudus dan mulia, meninggalkan kemuliaan sorga dan datang ke bumi ini untuk menyelamatkan jiwa kita. Akan tetapi, orang-orang mengabaikan Tuhan. Jika mereka memperhatikan nubuat-nubuat dan mengikuti kehendak Tuhan, mereka akan bertemu dengan Tuhan yang adalah Juruselamat mereka. Itulah alasan mengapa Yesus berkata, “Percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, meskipun kamu tidak mau percaya kepada-Ku.”

Tuhan Bapa dan Tuhan Ibu

Alkitab berkata Tuhan akan datang untuk kedua kalinya untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka yang menantikan Dia (Ibr 9:28). Tuhan berfirman lagi, “Carilah Aku.” Jadi, mereka yang mengasihi Tuhan dengan tulus harus mencari Tuhan, bukan? Tanpa mencari Tuhan yang akan datang lagi pada zaman ini, tidak seorang pun dapat menerima keselamatan.

Kita perlu mengetahui kapan, di mana, dan mengapa Tuhan datang lagi, serta apa yang akan dibawa-Nya. Hanya dengan begitu kita dapat menemukan Tuhan. Alkitab telah menubuatkan bahwa Tuhan tidak datang sendiri ke bumi ini, melainkan Tuhan Bapa dan Tuhan Ibu akan datang bersama pada hari-hari yang terakhir.

Roh dan pengantin perempuan itu berkata: “Marilah!” Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma! Why 22:17

Beberapa orang menuntut bahwa Roh menunjuk kepada Tuhan dan pengantin perempuan menunjuk kepada umat Tuhan. Namun, umat Tuhan sesungguhnya adalah pendosa yang menginginkan keselamatan Tuhan. Seorang pendosa tidak dapat menyelamatkan pendosa lainnya ataupun memberikannya hidup. Oleh sebab itu, Roh dan Pengantin perempuan yang memberikan air kehidupan, adalah Tuhan (Why 21:6-7).

Untuk menerima air kehidupan, kita harus menemukan Roh dan Pengantin perempuan—Tuhan Bapa dan Tuhan Ibu—dan bertemu dengan Mereka. Jika Tuhan datang dengan penampilan yang luar biasa dan berbicara dengan cukup kuat sehingga semua orang di seluruh dunia dapat mendengar suara Tuhan, semua orang akan menemukan Tuhan dengan mudah. Namun, 2.000 tahun yang lalu, Tuhan datang di tempat yang sederhana seperti ruangan atas Markus, bukan di sebuah gereja yang berpengaruh dan diakui dunia, dan tinggal bersama umat-Nya dengan penampilan yang biasa yang bertentangan dengan pikiran orang-orang. Jadi, Alkitab mengatakan bahwa jalan keselamatan Tuhan sangat berbeda dengan manusia.

Alkitab dengan jelas membuktikan keberadaan Tuhan Bapa dan Tuhan Ibu.

“Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya. Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,…” Mat 6:8-9

Tetapi Yerusalem sorgawi adalah perempuan yang merdeka, dan ialah ibu kita. Gal 4:26

Kita memiliki Tuhan Ibu dan juga Tuhan Bapa. Bapa dan Ibu mengatakan kepada kita “Marilah!” Mereka telah memanggil kita dan menjadikan kita anak-anak Mereka dengan memberikan kepada kita daging dan darah Mereka melalui perjanjian baru, sehingga kita dapat menerima hidup yang kekal.

Capung hidup hanya selama satu hari karena mereka mewarisi gen ibunya yang menentukan masa hidupnya—hanya satu hari. Anjing memiliki masa hidup rata-rata selama 15 tahun karena mewarisi gen ibunya yang mempengaruhi masa hidupnya yang dibatasi hingga 15 tahun. Hal ini juga sama dengan manusia. Walaupun mereka ingin hidup untuk selamanya, mereka hanya dapat hidup dalam jangka waktu yang terbatas yang telah diwarisi dari ibu mereka.

Kita telah menerima janji hidup yang kekal. Hal ini berarti ada Tuhan Ibu yang hidup selamanya, bukan? Jika Ibu kita bukan Tuhan yang kekal, kita tidak akan pernah bisa mengharapkan hidup yang kekal. Namun, banyak gereja di dunia tidak mencari Tuhan Ibu, dan mereka hanya mengatakan bahwa Tuhan Ibu tidak ada. Tanpa mencari Tuhan Ibu, tidak seorang pun dapat menerima hidup yang kekal dari-Nya. Mereka yang menerima daging dan darah Bapa dan Ibu Sorgawi melalui Paskah perjanjian baru dapat menerima hidup yang kekal dan hidup untuk selamanya (Yoh 6:53-55; Luk 22:7-20). Untuk membawa kita ke dunia yang abadi di mana tidak ada maut, dukacita, atau kesakitan, Tuhan memberitahukan kita untuk mencari Tuhan Ibu.

Roh itu bersaksi bahwa kita adalah anak-anak Allah

Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah. Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia. Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita. Rm 8:16-18

Alkitab berkata bahwa Roh itu bersaksi bahwa kita adalah anak-anak Allah. Mengapa Roh bersaksi bahwa kita adalah anak-anak Tuhan?

Terdapat sebuah sungai bernama Tancheon, yang mengalir ke Sungai Hangang. Izinkan saya memberi tahu anda suatu legenda tentang sungai tersebut. Di Korea kuno, hiduplah seorang pria bernama Samcheongabja (tiga ribu gabja) Dong Bang Sak. Satu gabja merujuk pada 60 tahun, dan tiga ribu gabja merujuk pada 180.000 tahun. Sambil mengikuti perintah untuk membawanya ke sorga, utusan menanyakan sekelilingnya dan mendengar bahwa dia sering pergi memancing di sungai. Kemudian utusan itu mendapatkan sebuah ide. Setiap hari, utusan pergi ke sungai dan rajin mencuci arang. Dengan rasa ingin tahu, Dong Bang Sak melihatnya dan suatu hari dia mendekati utusan itu dan bertanya mengapa dia begitu rajin mencuci arang tersebut. Kemudian utusan itu berkata bahwa dia sedang mencuci arang untuk membuatnya putih karena terlalu hitam. Kemudian Dong Bang Sak berkata, “Saya telah hidup selama 180.000 tahun, tetapi saya belum pernah melihat orang seperti anda,” dan dia tertawa terbahak-bahak. Utusan itu menyadari bahwa dia adalah Dong Bang Sak dan langsung membawanya ke sorga. Sejak saat itu, aliran sungai tempat utusan mencuci arang disebut sebagai Tancheon (Sungai Arang).

Sulit untuk menemukan Dong Bang Sak hanya dengan melihat penampilan luarnya, tetapi kata-kata yang dia ucapkan, “Saya telah hidup selama 180.000 tahun,” menjadi petunjuk untuk mengenalinya. Anak-anak Tuhan memiliki kesaksian, yaitu hidup kekal yang mereka warisi dari Tuhan Ibu. Mereka yang tidak memiliki gen kehidupan kekal dari Tuhan Ibu tidak dapat diakui sebagai anak-anak Tuhan atau memasuki Kerajaan Sorga, tidak peduli betapa tekunnya mereka bernubuat dalam nama Tuhan dan melakukan banyak mukjizat (Mat 7:21-23).

Ada banyak orang Kristen saat ini, tetapi mereka tidak mencari Tuhan. Melalui nubuatan Alkitab, mereka harus menemukan Roh dan Pengantin Perempuan. Namun, mereka hanya menolak Tuhan, dengan berkata, “Bagaimana bisa Tuhan datang sebagai manusia?” seperti yang dilakukan orang Yahudi 2.000 tahun yang lalu.

Ke mana kita harus pergi untuk menemukan Tuhan Bapa dan Tuhan Ibu? Alkitab member tahu kita bahwa Tuhan berdiam di Sion (Mzm 132:13-14). Sion adalah tempat umat Tuhan percaya kepada Tuhan Bapa dan Tuhan Ibu, yang telah datang sesuai dengan nubuat Alkitab, dan memberitakan tentang Mereka. Kita sekarang berada di Gereja Tuhan—satu-satunya gereja di dunia yang memberitakan Tuhan Ibu dan juga Tuhan Bapa serta merayakan Paskah perjanjian baru yang memperbolehkan kita menjadi anak-anak Tuhan dengan menerima daging dan darah Tuhan. Alkitab bersaksi bahwa berkat-berkat pengampunan dosa dan kehidupan kekal diberikan kepada mereka yang tinggal di Sion (Yes 33:20-24; Mzm 133:1-3).

Dari kitab Kejadian hingga Wahyu, Bapa dan Ibu Sorgawi menyampaikan pesan kepada anak-anak Mereka, “Carilah Aku.” Hanya mereka yang mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh bisa bertemu dengan Tuhan. Setan mencoba untuk menyangkal keberadaan Tuhan Ibu dan mencoba untuk menyesatkan anak-anak sorga dengan aturan buatan manusia. Meskipun banyak rintangan, bagaimanapun, kita telah datang dengan selamat ke Sion dan bertemu dengan Tuhan oleh kasih karunia Bapa dan Ibu. Selain itu, kami telah menerima misi untuk memberitakan Injil kepada semua orang. Saya dengan sungguh-sungguh meminta anda sekalian, anggota keluarga sorgawi kita di Sion, untuk dengan setia melaksanakan misi yang berharga ini, agar banyak orang dapat menemukan Tuhan Bapa dan Tuhan Ibu serta kembali ke sorga, rumah rohani mereka.