Ayah Paling Bahagia di Dunia

5,117 views

Pak Roh Taekwon, yang berpendidikan sekolah menengah pertama dan bekerja sebagai buruh lepas, suatu hari mengalami momen yang mengubah hidup saat berada di rumah. Ia menonton video ceramah bahasa Inggris dan tiba-tiba merasa terinspirasi untuk kuliah. Meski berusia paruh baya dan menderita disleksia, ia mulai belajar sejak saat itu. Ia membaca buku saat istirahat kerja, tidur hanya dua jam sehari, dan mengikuti kuliah gratis sambil bekerja shift malam di sebuah pompa bensin. Setelah tujuh tahun belajar mandiri, dia mendapatkan kepercayaan diri untuk percaya bahwa dia bisa mencapai nilai sempurna dalam ujian masuk perguruan tinggi.

Namun, pada waktu itu, anak-anaknya, karena kurangnya bimbingannya, mulai tersesat. Menghadapi tantangan ini, Pak Roh membuat keputusan penting: ia memilih untuk melepaskan mimpinya mengikuti ujian masuk perguruan tinggi dan fokus untuk mengajar dan membimbing anak-anaknya.

Putra sulungnya kecanduan game, sehingga kesulitan bersekolah di SMA. Melalui usaha yang gigih dan bimbingan pribadi di semua mata pelajaran selama delapan jam sehari, serta membangun kekuatan fisik putranya, Pak Roh membantu putra sulungnya mendapatkan beasiswa di Universitas Nasional Seoul. Putra keduanya harus berhenti sekolah karena menderita dermatitis atopik yang parah. Ketika herpes zoster menyulitkan putranya untuk membuka mata, Pak Roh membacakan semua buku teks untuknya, sebagai hasilnya putranya masuk Universitas Hanyang sebagai mahasiswa terbaik.

Pak Roh sekarang berkata bahwa dia adalah ayah paling bahagia di dunia karena anak-anaknya mengatakan kepadanya bahwa dia adalah ayah terbaik.