Pada suatu hari Sabat, seorang jibsanim duduk di luar, menyisakan tempat duduk yang kosong untuk satu orang dapat duduk di tempat duduk itu. Ketika seorang saudari melihatnya, dia meminta jibsanim untuk mengisi tempat duduk yang kosong itu terlebih dahulu. Kemudian jibsanim berkata sambil tersenyum, “Saya mempersiapkan tempat ini untuk seorang saudari, karena dia akan segera datang.”
Melalui perbuatannya itu walaupun kecil, saya bisa merasakan rasa kasihnya pada saudari saya dan itu membawa kehangatan di hati saya. Sion selalu terasa hangat karena penuh kasih sayang dari saudara-saudari yang mirip dengan Bapa dan Ibu Sorgawi.