Seminar Alkitab Internasional Arise & Shine bagi Mahasiswa Universitas 2019 telah diadakan di Bait Yerusalem Baru Pangyo pada musim panas tanggal 21 Juli. Lebih dari 2.200 orang, termasuk pemuda di area ibu kota Korea dan mahasiswa luar negeri yang mempelajari kebenaran dengan semangat yang luar biasa, menghadiri seminar ini di mana sembilan mahasiswa dari Selandia Baru, Ukraina, AS, Finlandia, Meksiko, Mozambik, India, dan Chili melakukan presentasi.
“Tujuh miliar orang sekarang hidup dalam ketidakpastian, tidak mengetahui apa yang akan terjadi kemudian. Sebaliknya, kita telah menerima pengajaran dari Tuhan Elohim dan mengetahui jawaban pasti mengenai masa lalu kita, sekarang, dan masa depan. Bangkitlah (Arise) dan terangilah (Shine) sinar kebenaran (Yes 60:1),” kata Kepala Pendeta Kim Joo-cheol dalam sambutan pembukaannya.
Melalui presentasi yang berjudul “Nama Terbaru”, “Penonton dan Penguin Pertama”, “Kehendak Tuhan dalam Sarang Madu”, “Mengikuti Orang Banyak atau Mengikuti Kebenaran”, dll berdasarkan pada bidang dan keahlian mereka seperti matematika, akuntansi, dan ilmu sosial, para pembicara dengan cerdas menjelaskan keberadaan Tuhan. Mereka menggunakan beragam cara untuk mendemonstrasikan pengajaran dari Alkitab, misalnya dengan menggunakan percobaan, statistik, video-video, dan kejadian-kejadian bersejarah, serta menginspirasikan rasa etik dan tugas sebagai seorang ahli sekaligus seorang Kristen.
“Manusia dan perusahaan memiliki nama mereka masing-masing dan setiap nama memiliki dampak yang besar. Nama Juruselamat yang berhubungan langsung dengan kehidupan jiwa kita merupakan hal yang paling penting dan hanya Alkitab yang dapat memberitahukan kita nama-Nya. Karena kita telah menerima Juruselamat melalui Alkitab lebih dahulu daripada yang lain, kita memiliki misi untuk memberitakan nama Juruselamat itu ke seluruh dunia.” Ilona Elisa Inkeri Suominen, seorang mahasiswa ilmu sosial di Universitas Helsinki, Finlandia
“Sistem pembatalan hutang untuk meringankan debitur yang putus asa dengan hutang dan bunga yang sangat besar muncul dalam Alkitab. Itu adalah hukum perjanjian baru. Tuhan mengorbankan nyawa-Nya untuk menyelamatkan orang berdosa rohani yang berada dalam bahaya kematian abadi karena dosa-dosa mereka. Sama seperti Tuhan yang adalah kasih telah menyelamatkan kita secara cuma-cuma, mari kita menuntun tujuh miliar orang ke jalan pengampunan dosa.” Elias Americo Massicame, seorang mahasiswa S3 akuntansi di Politecnica di Mozambik
Setiap kali pembicara membuat kesimpulan dengan logis dan percaya diri, para penonton bersorak dan bertepuk tangan. “Alkitab mengajarkan tidak hanya keberadaan Tuhan tetapi juga pelajaran hidup. Salah satu impian saya adalah menjadi guru. Saya ingin membimbing siswa saya agar mereka dapat melalui masa remaja yang penuh badai dengan aman,” kata Saudara Mun Seong-min, seorang mahasiswa pendidikan bahasa Inggris di Universitas Hongik di Korea setelah seminar.