Tuhan Menginginkan Kita untuk Diberkati pada Akhirnya

10,029 views

Dalam kehidupan iman kita, kita melaksanakan berbagai perintah-perintah dan pengajaran-pengajaran Tuhan yang telah diberikan kepada kita. Itu karena kita percaya bahwa setiap jalan yang Tuhan tuntun adalah jalan berkat bagi kita.

Dalam Alkitab, terdapat hal-hal yang Tuhan perintahkan kepada kita untuk dilakukan dan terdapat juga hal-hal yang telah Tuhan katakan untuk tidak dilakukan. Ketika Tuhan memerintahkan kita untuk melakukan sesuatu, kita harus melakukannya dan ketika Tuhan memerintahkan kita untuk tidak melakukan sesuatu, kita tidak boleh melakukannya. Inilah jalan untuk kita dapat diberkati, bukan? Kita mungkin tidak sepenuhnya mengerti hal ini sekarang, tetapi jika kita mengikuti Tuhan dengan ketaatan, kita dapat menerima semua berkat yang telah Tuhan sediakan untuk kita. Mari memeriksa kehendak Tuhan lagi melalui Alkitab.

Hanya untuk berbuat baik kepadamu akhirnya

Ketika Tuhan memerintahkan sesuatu, mereka yang mengikuti perintah itu pastinya akan diberkati. Dengan mata jasmani, kita sering gagal melihat dunia rohani. Namun, Tuhan melihat segalanya. Ia mengelola dan mengatur dunia empat dimensi, lima dimensi dan dimensi-dimensi yang lebih tinggi.

Alkitab adalah kumpulan ajaran-ajaran yang telah diberikan kepada kita dari Tuhan, yang melihat akhir dari permulaan (Yes 46:10). Jika kita memiliki iman, kita harus mengikuti apa yang Tuhan perintahkan kepada kita, sambil percaya bahwa itu merupakan jalan berkat yang telah Tuhan persiapkan bagi kita, tidak peduli seberapa kecilnya hal itu terlihat.

“Segenap perintah, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, haruslah kamu lakukan dengan setia, supaya kamu hidup dan bertambah banyak dan kamu memasuki serta menduduki negeri yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu. Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak. Jadi Ia merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan yang juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi manusia hidup dari segala yang diucapkan TUHAN… Hati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN, Allahmu, dengan tidak berpegang pada perintah, peraturan dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini… TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan, dan yang memimpin engkau melalui padang gurun yang besar dan dahsyat itu, dengan ular-ular yang ganas serta kalajengkingnya dan tanahnya yang gersang, yang tidak ada air. Dia yang membuat air keluar bagimu dari gunung batu yang keras, dan yang di padang gurun memberi engkau makan manna, yang tidak dikenal oleh nenek moyangmu, supaya direndahkan-Nya hatimu dan dicobai-Nya engkau, hanya untuk berbuat baik kepadamu akhirnya.” Ul 8:1-3, 11-16

Sementara bangsa Israel berjalan melewati padang gurun, pada awalnya Tuhan menempatkan mereka dalam banyak situasi yang sulit dan kemudian Ia memberikan mereka apa yang mereka inginkan. Hal ini berulang-ulang disebutkan dalam Alkitab. Dalam proses itu pastinya ada beberapa sebab di mana mereka memiliki pemikiran sendiri seperti: ‘Jalan itu terlihat lebih mudah daripada jalan ini,’ ‘Hal ini terlihat lebih masuk akal daripada itu.’ Namun, ketika mereka pergi ke jalan sesuai dengan yang telah Tuhan perintahkan, mereka akan menyadari bahwa Tuhan telah menuntun mereka melalui jalan itu sehingga pada akhirnya akan berbuat baik untuk mereka.

Tuhan telah memberi tahu kita untuk mengingat tentang apa yang telah terjadi kepada mereka di padang gurun. Mereka yang menaati firman Tuhan, yang percaya bahwa hal itu akan membawa berkat, telah memasuki tanah perjanjian yaitu Kanaan, tetapi mereka yang keras kepala dan tidak menaati firman Tuhan telah mati di padang gurun. Perjalanan mereka di padang gurun selama 40 tahun menunjukkan semua sejarah ini. Menaati firman Tuhan berarti mengambil jalan berkat dan mengikutinya. Ketaatan kita mencerminkan komitmen kita untuk mengikuti jalan yang diberkati pada akhirnya.

Itu bukan berarti Tuhan menghendaki kita untuk menderita. Melainkan melalui proses ini, Tuhan melihat iman kita dan memberkati kita pada akhirnya. Tuhan dapat menuntun bangsa Israel dengan jalan yang lain sehingga mereka dapat memiliki cukup air dan makanan dari pada menuntun mereka berputar-putar di padang gurun. Meskipun kita mungkin tidak sepenuhnya mengerti mengapa Tuhan menuntun kita ke jalan yang begitu sulit, mengapa kadang-kadang kesulitan menimpa kita, setiap dari kita akan menerima sebuah mahkota pada akhir perjalanan kita; Tuhan sedang mempersiapkan kita mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu (1 Ptr 5:4).

Segala berkat ini akan datang kepadamu, jika engkau mendengarkan suara Tuhan

Misalkan ada seorang atlet yang akan bertanding di Olimpiade. Apa yang akan terjadi jika pelatih membiarkan dia makan sepuasnya dan hanya beristirahat dengan nyaman setiap harinya? Apakah dia dapat memenangkan sebuah medali yang dia inginkan di pertandingan Olimpiade? Dia mungkin merasa nyaman dan tidak begitu lelah untuk saat ini, tetapi dia hanya akan berakhir di dalam kesedihan, kesakitan, dan frustasi. Itulah alasan mengapa terkadang pelatih atau orang tuanya melatih dia dengan sangat keras. Semua hal ini karena mereka ingin menuntun dia ke jalan yang memberikan dia sukacita dan kemuliaan pada akhirnya.

Kita harus mengerti dengan benar kehendak Tuhan yang ingin kita diberkati pada akhirnya, dan mengikuti Bapa dan Ibu Sorgawi ke mana pun Mereka menuntun kita, dengan keyakinan iman yang penuh, supaya kita dapat memasuki Kerajaan Sorga yang kekal. Sebagai anak-anak sorgawi, marilah kita mempraktikkan hukum, ketetapan, dan peraturan Tuhan, tidak hanya melihat apa yang benar di depan mata kita, tetapi meletakkan harapan kita pada Kerajaan Sorga yang akan datang.

Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi. Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu… Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar. TUHAN akan membiarkan musuhmu yang maju berperang melawan engkau, terpukul kalah olehmu. Bersatu jalan mereka akan menyerangi engkau, tetapi bertujuh jalan mereka akan lari dari depanmu. TUHAN akan memerintahkan berkat ke atasmu di dalam lumbungmu dan di dalam segala usahamu; Ia akan memberkati engkau di negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu. TUHAN akan menetapkan engkau sebagai umat-Nya yang kudus, seperti yang dijanjikan-Nya dengan sumpah kepadamu, jika engkau berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu, dan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya. Maka segala bangsa di bumi akan melihat, bahwa nama TUHAN telah disebut atasmu, dan mereka akan takut kepadamu. Ul 28:1-10

Semua berkat Tuhan akan datang kepada kita jika kita menuruti perintah Tuhan. Kita dapat menerima berkat untuk tetap naik, bukan turun (Ul 28:13).

Kadang-kadang Tuhan memerintahkan kita untuk melakukan ini dan itu, dengan tujuan untuk meletakkan kita pada posisi di mana kita dapat diberkati pada akhirnya. Apa yang akan terjadi jika kita menambahkan pemikiran kita sendiri seperti, “Ini akan lebih baik daripada itu”? Itu berarti bahwa kita telah kehilangan sebagian dari berkat yang telah Tuhan persiapkan bagi kita. Kita, umat Sion, harus melakukan apa pun yang diperintahkan oleh Tuhan.

Berkat dalam perintah Tuhan

Banyak orang dari setiap negara sedang mencari Tuhan dan kembali ke Sion sekarang. Mereka memberikan banyak pertanyaan seperti, “Mengapa gereja ini beribadah pada hari Sabtu?” “Mengapa perempuan-perempuan di gereja ini mengenakan tudung selama berkebaktian?” “Mengapa gereja ini tidak memiliki salib?”

Jawaban atas semua pertanyaan tersebut adalah berkat. Setiap perintah dari Tuhan mengandung berkat-Nya. Tuhan telah mendirikan hukum, ketetapan, dan peraturan-peraturan-Nya untuk memberkati setiap orang. Tuhan telah mempersiapkan berkat-berkat bagi mereka yang dibaptis, bagi mereka yang memelihara Sabat dan hari-hari raya tahunan, dan juga bagi mereka yang memberitakan Injil. Tuhan mencurahkan berkat yang besar dari sorga ke atas mereka yang melakukan apa yang dikatakan-Nya, tidak peduli sekecil apa pun kelihatannya.

“… Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman TUHAN semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan. Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang tidak berbuah bagimu, firman TUHAN semesta alam. Maka segala bangsa akan menyebut kamu berbahagia, sebab kamu ini akan menjadi negeri kesukaan, firman TUHAN semesta alam.” Mal 3:7-12

Tuhan telah menjanjikan berkat-berkat dalam hukum persepuluhan dan juga persembahan. Alasan Tuhan telah memerintahkan kita untuk memelihara hukum-hukum, ketetapan, dan peraturan-peraturan-Nya adalah untuk memberikan kita berkat pada akhirnya, bukan untuk mengganggu atau menyusahkan kita. Kita harus selalu mengingat bahwa Tuhan telah memberikan kita perintah-perintah-Nya untuk memberkati kita.

“Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat: enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu. Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.” Kel 20:8-11

Tuhan juga telah memberikan kita perintah untuk menguduskan hari Sabat. Itu karena Ia menginginkan umat manusia yang adalah para malaikat yang telah dilemparkan ke bumi ini sebagai akibat dari melakukan dosa di sorga, untuk bertobat dan menerima berkat-berkat sorgawi dengan memelihara hari Sabat yang diberkati-Nya.

Perjanjian baru dan berkat-berkat Tuhan yang dijanjikan di Sion

Alasan Bapa Sorgawi datang ke bumi ini adalah untuk memberikan kita berkat. Dia datang pertama kalinya untuk memberikan anak-anak-Nya, yang ditakdirkan untuk mati selamanya karena dosa-dosa mereka, berkat pengampunan dosa dan hidup yang kekal melalui kebenaran perjanjian baru, dan Dia datang ke bumi ini dalam tubuh sekali lagi untuk tujuan yang sama—untuk mengajarkan orang-orang cara menerima berkat, dengan mengembalikan semua hukum, ketetapan, dan peraturan-Nya yang telah diubah dan dihancurkan.

Tuhan telah berfirman bahwa Dia akan memberkati mereka yang memelihara perjanjian baru. Marilah kita memastikannya, juga.

“Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda, bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir; perjanjian-Ku itu telah mereka ingkari, meskipun Aku menjadi tuan yang berkuasa atas mereka, demikianlah firman TUHAN. Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman TUHAN: Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. Dan tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar saudaranya dengan mengatakan: Kenallah TUHAN! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku, demikianlah firman TUHAN, sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka.” Yer 31:31-34

Bagi mereka yang berada dalam perjanjian baru, Tuhan telah memberikan janji yang berharga ini bahwa Dia akan menjadi Tuhan mereka dan menjadikan mereka umat-Nya dan bahwa Dia akan mengampuni dosa-dosa mereka. Marilah kita melihat berkat lainnya selain pengampunan dosa yang Tuhan janjikan kepada mereka yang berdiam di Sion.

“Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun! Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya. Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.” Mzm 133:1-3

Tuhan memberikan berkat hidup yang kekal di Sion. Diberkatilah mereka yang menaati firman Tuhan—mereka yang berdiam di Sion, mereka yang memelihara perjanjian baru, mereka yang memelihara Sabat, dll. Kita tidak boleh melupakan fakta ini. Tuhan memberikan kita berkat hidup yang kekal ketika kita menaati perintah-Nya, “Datanglah ke Sion.” Dia mengaruniakan kita berkat memasuki peristirahatan yang kekal sebagai orang-orang kudus sorgawi ketika kita menaati perintah-Nya, “Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat.” Kita dapat juga memastikan fakta ini di dalam Alkitab.

Kita tidak boleh menjauh dari firman Tuhan atau mengabaikannya. Tidak menaati firman Tuhan tidaklah berbeda dengan menolak berkat Tuhan. Firman Tuhan bukan sesuatu yang dapat kita taati atau tidak taati. Semua berkat yang Tuhan berikan kepada kita melalui firman-Nya diperlukan agar kita dapat pergi ke Kerajaan Sorga.

Dalam kitab Kejadian, kita dapat melihat bahwa ketika Yakub pulang, dia bergulat dengan Tuhan untuk meminta berkat sepanjang malam di tempat penyeberangan Sungai Yabok, sekalipun mengalami rasa sakit yang luar biasa karena sendi pangkal pahanya yang terpelecok. Jadi, Tuhan memberikannya nama baru “Israel,” yang berarti “orang yang telah bergulat dengan Tuhan dan menang.” Tuhan memberikan nama tersebut kepada Yakub karena dia tidak kehilangan berkat-Nya bahkan dalam kesusahannya (Kej 32:22-32).

Pikirkanlah lagi tentang alasan Yakub berusaha begitu keras untuk menerima berkat Tuhan bahkan di tengah-tengah penderitaan. Kita harus tetap mengingat setiap firman Tuhan yang mengandung kehendak Tuhan bagi kita untuk diberkati pada akhirnya. Hanya mereka yang menaati firman Tuhan sepenuhnya dapat kembali ke tanah air sorgawi yang kekal.

Berkat abadi melalui pemberitaan injil

Tuhan telah memerintahkan kita, “Jadilah saksi-Ku di Samaria dan sampai ke ujung bumi,” “Beritakanlah firman.” Mari kita lihat berkat apa yang telah Tuhan janjikan kepada mereka yang memberitakan Injil.

“Pada waktu itu juga akan muncul Mikhael, pemimpin besar itu, yang akan mendampingi anak-anak bangsamu; dan akan ada suatu waktu kesesakan yang besar, seperti yang belum pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampai pada waktu itu. Tetapi pada waktu itu bangsamu akan terluput, yakni barangsiapa yang didapati namanya tertulis dalam Kitab itu. Dan banyak dari antara orang-orang yang telah tidur di dalam debu tanah, akan bangun, sebagian untuk mendapat hidup yang kekal, sebagian untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang kekal. Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.” Dan 12:1-3

Seperti pernyataan di atas, mereka yang menuntun banyak orang kepada kebenaran akan bersinar seperti bintang-bintang untuk selama-lamanya. Untuk memberi kita berkat yang luar biasa ini, Tuhan telah mempercayakan kepada kita tugas untuk memberitakan Injil (1 Tes 2:4). Apakah kalian berpikir Tuhan telah mempercayakan tugas ini kepada kita, makhluk yang tidak berharga, karena Dia tidak dapat melakukannya sendiri? Dengan firman-Nya, Tuhan dapat mengumpulkan anak-anak-Nya di seluruh dunia ke Sion sekaligus. Meskipun demikian, Tuhan telah mempercayakan tugas ini kepada kita, karena Dia ingin kita diberkati.

Kita telah mengetahui bahwa firman Tuhan selalu mendatangkan berkat. Untuk memberi kita berkat, Dia datang ke bumi ini dan mendirikan perjanjian baru 2.000 tahun yang lalu. Namun, Setan si iblis telah mengubah waktu dan hukum yang ditetapkan Tuhan untuk mengambil berkat Tuhan dari kita. Untuk membuka jalan yang diberkati bagi kita dengan memulihkan hukum perjanjian baru, Tuhan telah datang ke bumi ini lagi, bukan? Kita telah menerima Tuhan di Sion. Kita percaya kepada Bapa Sorgawi Ahnsahnghong dan Ibu Sorgawi Yerusalem Baru—Roh dan Pengantin Perempuan, yang telah datang ke bumi ini menurut kesaksian Alkitab dan para nabi, dan mengikuti jalan yang Mereka pimpin.

Sama seperti orang Israel yang telah menjalani perjalanan mereka di padang gurun, kita sekarang sedang berjalan dalam perjalanan iman kita di padang gurun rohani. Tuhan berkata bahwa Dia menuntun mereka sepanjang perjalanan di padang gurun agar menguji mereka untuk mengetahui apa yang ada di hati mereka. Tuhan tidak selalu memberi kita kebahagiaan dan kenyamanan, melainkan terkadang Dia menuntun kita ke tanah yang tandus dan tanpa air dan memberi kita keadaan di mana kita kekurangan banyak hal yang kita butuhkan. Namun, kita akan menyadari bahwa Tuhan telah memimpin kita sepanjang jalan sehingga kita dapat diberkati pada akhirnya.

Anak-anak Tuhan yang telah ditebus mengikuti Tuhan ke mana pun Ia pergi (Why 14:4). Alasan mereka dapat mengikuti Tuhan ke mana pun Ia menuntun mereka adalah karena mereka percaya bahwa setiap firman Tuhan membimbing mereka di jalan berkat. Tidak ada alasan untuk mempertanyakan firman Tuhan. Ketaatan terhadap firman Tuhan selalu menuntun pada berkat. Saya sungguh-sungguh meminta anda sekalian, para anggota Sion, untuk mengukir fakta ini secara mendalam di hati kalian lagi dan selalu mempraktikkan firman Tuhan, sehingga anda semua dapat memasuki Kerajaan Sorga yang kekal.