Surat-Surat dari Penjara

9,974 views

Jawaharlal Nehru berperang untuk kemerdekaan India bersama dengan Mahatma Gandhi, dan kemudian menjadi perdana menteri pertama di India. Sewaktu India berada di bawah pemerintahan Inggris, dia telah dipenjara berkali-kali karena melawan pemerintahan kolonial. Sejak dia dipenjarakan di Penjara Naini, dia menulis banyak surat kepada anak perempuan satu-satunya, Indira. Dia mengirimkan sekitar 190 surat kepadanya selama tiga tahun. Apakah hal yang sangat ingin dia katakan kepada putri kesayangannya?

“Pada hari ulang tahunmu, kamu sudah terbiasa untuk menerima hadiah dan ucapan selamat. Ucapan selamat akan tetap kamu terima sepenuhnya, tetapi apakah hadiah yang dapat Papa kirimkan kepadamu dari Penjara Naini? Hadiah Papa bukanlah sesuatu yang dapat dilihat ataupun disentuh.”

Nehru berusaha keras untuk mengirimkan hadiah yang berharga kepada putrinya dari dalam penjara. Dan itu adalah cerita sejarah dunia yang dia tulis dengan tangannya. Dia menulis surat mengenai sejarah dunia dalam skala yang luas, mulai dari sejarah negara-kota Yunani Kuno hingga Kekaisaran Mongol Genghis Khan. Surat-surat yang dia tulis tidak hanya mencatat tentang sejarah di waktu atau negara tertentu saja. Dia menjelaskan kepada putrinya cara yang benar untuk memahami sejarah, apa yang dapat dipelajari melalui sejarah dan mengajarkan pedoman moral yang harus dia ikuti sebagai seorang pemimpin secara terperinci. Itu semua Nehru lakukan karena ia berharap Indira dapat memiliki pandangan yang benar terhadap dunia dan mempunyai kesadaran akan sejarah dengan seimbang supaya nantinya dia dapat berpartisipasi dalam pembangunan negaranya dengan bijaksana.

“Sangatlah menarik untuk berpikir mengenai sejarah dunia dan tentang laki-laki maupun wanita hebat yang aktif serta perbuatan besar yang terkandung di dalamnya. Membaca sejarah itu baik, tetapi yang lebih menarik dan lebih mempesona adalah keterlibatan dalam pembentukan sejarah.”

Karena tidak ada perpustakaan di dalam penjara yang ia tempati, tidaklah mudah untuk menemukan buku referensi atau catatan sejarah. Untungnya, dia telah membaca banyak buku sejak lama dan merangkumnya dalam beberapa buku catatan. Ketika dia merindukan putrinya dan mengkhawatirkan masa depan negaranya, dia menulis surat dengan merujuk pada buku catatannya. Ketika Anda membaca setiap kata yang dia tulis untuk putrinya pada hari-hari seperti hari ulang tahun putrinya dan Tahun Baru, tak peduli apakah itu adalah hari yang istimewa atau tidak, Anda dapat merasakan kasih seorang ayah.

“Papa tidak tahu apakah surat Papa akan menarik minat kamu atau membangkitkan rasa ingin tahu kamu. Memang, Papa tidak tahu kapan kamu akan membacanya, atau bahkan apakah kamu akan bisa melihatnya. Papa merasa aneh karena kita seharusnya dekat satu dengan yang lain, namun justru kita begitu jauh!”

Nehru menulis surat baris demi baris dengan kasih dan pengetahuan tanpa putus asa meski ia tidak tahu apakah surat itu akan dikirimkan kepada putrinya atau tidak. Melalui surat-surat tersebut, putrinya, Indira Gandhi dapat merasakan kasih ayahnya bahkan dari kejauhan dan mampu menimba ilmu serta mempraktikkan kebijakan. Ia kemudian menjadi perdana menteri wanita pertama di India dan berpartisipasi dalam pembangunan negaranya.

Anak-anak Tuhan mempunyai pengalaman yang sama seperti Indira. Mulai dari Kejadian sampai Wahyu, 66 buku Alkitab adalah surat-surat dari Tuhan kepada anak-anak-Nya. Surat-surat yang telah Bapa dan Ibu Sorgawi kirimkan kepada kita melalui banyak nabi-nabi dalam jangka waktu yang lama mengandung kasih-Nya yang tak terbatas untuk kita. Selain itu, hal tersebut berisi kebenaran hidup yang melaluinya Anda dapat menerima keselamatan dengan memelihara iman, kebijakan yang harus dimiliki oleh mereka yang akan mewarisi sorga, ajaran rohani, dan visi yang berharga untuk menyelamatkan umat manusia.

Sekarang adalah giliran kita untuk membalas suratnya Tuhan. Kita telah menerima kasih yang tak terbatas dan pengajaran yang baik dari Bapa dan Ibu. Lalu seperti apakah kita harus diubahkan?

… Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik. 2 Tim 3:15-17

Referensi
Nehru, Jawaharlal. 1942. Glimpses of World History. London: Penguin Books.