Dari Saat Pertama Kita Bertemu

Oba Miky dari Osaka, Jepang

7,316 views

Beberapa bulan lalu, saya bertemu dengan seorang perempuan bernama Kana melalui seorang teman di Tokyo. Seperti yang dikatakan teman saya bahwa kami akan akrab satu sama lain, dia dan saya dapat berkomunikasi dengan baik sejak pertama kali bertemu. Walaupun tidak dapat sering bertemu, kami berkomunikasi melalui telepon dan selalu dekat seperti keluarga. Saya yakin bahwa dia yang memiliki hati indah dan lembut akan menjadi anak Tuhan, dan saya ingin masuk ke dalam Kerajaan Sorga bersamanya; Saya merasa jiwa dia sedang mencari Tuhan setiap kali kami berbicara.

Sebelum hari raya Paskah tiba, saya memutuskan untuk menyampaikan pengorbanan dan kasih Tuhan kepada dia. Lalu, saya berdoa meminta berkat kepada Tuhan dan membuat janji untuk makan bersamanya di Tokyo. Rekan kerja dia juga bergabung dengan kami. Ketika kami selesai makan dan sedang menunggu kereta untuk pulang, saya memberi tahu mereka betapa gembiranya saya bertemu dengan Tuhan, Orang Tua rohani kita, dan memberi tahu mereka bahwa saya berharap mereka dapat mendengarkan firman Tuhan, perkataaan yang paling penting dalam hidup kita. Saya ingin menyampaikan firman Tuhan dengan datang ke Tokyo secara langsung, dan Kana pun menyetujui permintaan saya dan berjanji untuk merayakan hari raya Paskah yang akan datang. Dalam kereta perjalanan pulang, saya sungguh-sungguh berterima kasih kepada Tuhan, yang selalu bersama dengan saya untuk menyemangati saya serta memberi kesempatan untuk menyampaikan kabar baik keselamatan.

Sejak saat itu, saya meneleponnya dari waktu ke waktu dan memberitahukan dia tentang Paskah, jalan untuk hidup yang kekal. Di luar dugaan saya, dia bersukacita hingga menangis. Selain itu, dia meminta rekan kerjanya yang makan bersama kami untuk menerima berkat memasuki Kerajaan Sorga bersama. Saya mengucapkan syukur kepada Tuhan lagi dan lagi atas jiwa yang murni dan indah ini.

Tidaklah mudah untuk melakukan perjalanan dikarenakan pandemi COVID-19, namun dia ingin menjadi anggota keluarga sorgawi dengan menerima hidup baru pada hari sebelum hari raya Paskah, dan merayakan Paskah. Saat kebaktian, dia mengucapkan syukur kepada Tuhan dengan tulus, sambil menyadari nilai dari berkat rohani dan bertobat kepada Tuhan. Dia dipenuhi dengan kasih dan berkat dari Bapa dan Ibu Sorgawi, dan memberitakan kasih Tuhan kepada teman-teman dan kenalannya seperti Yeremia, yang hatinya seperti api bernyala-nyala yang terkurung dalam tulang jika tidak menyampaikan firman Tuhan. Beberapa waktu kemudian, dia menginjil kepada kenalannya di Nagoya bersama dengan anggota gereja Tuhan dan menghasilkan buah Injil.

Tuhan pasti senang dengannya, melihat jiwanya yang baru saja memulai hidup keimanan, bertumbuh menjadi seorang pekerja Injil yang baik. Saya juga terkesan dan terdorong olehnya. Saya berdoa agar dia dapat membalas Tuhan sekalipun sedikit atas janji-Nya bahwa Dia akan bersama kita sampai akhir.

Saya memanjatkan syukur dan pujian kepada Bapa dan Ibu Sorgawi, yang percaya dan berdoa untuk kita serta mempercayakan tugas penginjilan kepada kita sekalipun kita kurang dalam banyak hal. Saya berdoa agar kita dapat berjalan di jalan keimanan yang benar dan dapat menyelesaikan misi penginjilan dunia secepat, sehingga semua saudara-saudari dapat menjadi hiasan lenan yang indah dari Ibu Sorgawi.