Impianku Terkabul

Ryu Ne-ip dari Goyang, Korea

3,742 views

Aku selalu bermimpi untuk menginjil di luar negeri. Impianku semakin besar setiap kali aku mendengar harum Sion dari orang-orang muda seusiaku bahwa mereka menghasilkan banyak buah baik dengan memberitakan Injil ke luar negeri dalam panas terik maupun dingin yang menusuk. Namun, situasinya tidak menguntungkan bagi saya. Aku sangat ingin pergi ke luar negeri, meskipun aku tidak mengungkapkannya.

Ketika aku mencoba menghibur diri, Tuhan menghibur aku dengan khotbah saat beribadah. Setelah mendengarkan khotbah, aku menyadari kenyataan bahwa Tuhan mengasihiku lebih dari aku mengasihi diriku sendiri dan sangat ingin agar aku diselamatkan dan diberkati. Hatiku dipenuhi rasa syukur ketika aku menyadari bahwa jalan yang diberikan kepadaku saat ini adalah jalan yang paling diberkati yang dipimpin oleh Tuhan yang mencintaiku lebih dari siapapun. Aku telah diberikati.

Tiga tahun yang lalu, aku bertemu dengan seorang pemudi dari Taiwan. Aku yakin bahwa dia adalah anggota keluarga sorgawi, tetapi dia kembali ke Taiwan segera setelah kami bertemu, jadi kami tidak dapat tetap berhubungan satu sama lain. Ingatanku tentang dia menjadi memudar, dan beberapa bulan yang lalu aku mengetahui nomor kontaknya. Aku tidak yakin apakah dia berada di Korea atau apakah dia akan mengingat aku. Awalnya aku ragu, tetapi aku memutuskan untuk menghubunginya. Saat dia menerima pesanku, dia segera membalas pesanku dan berkata, “Aku di Korea sekarang.” Beberapa hari kemudian, dia mengunjungi Sion. Setelah mempelajari firman kebenaran, dia menerima hidup baru dan mulai menghadiri kebaktian. Pasti sulit baginya untuk memahami khotbah dalam bahasa Korea saat beribadah, namun ia berkonsentrasi pada setiap khotbah dengan mata yang berbinar. Itu membuatku berpikir, ‘Dia benar-benar saudari sorgawiku!’

Tuhan mempersiapkan segala jalan bagi saudari yang harus kembali ke Taiwan karena lulus sekolah bahasa Korea. Ada Sion di dekat rumahnya. Selain itu, aku kebetulan bertemu dengan seorang anggota Sion yang datang dari Taiwan untuk menghadiri acara gereja yang diadakan di Korea, dan aku memperkenalkan saudari itu kepada anggota tersebut. Saudari itu kembali ke Taiwan dan terus pergi ke gereja seperti yang dia janjikan; dia bertumbuh dalam iman di Sion di Taiwan dan dengan penuh kasih merayakan Paskah pertama kalinya.

“Anda sedang melakukan misi luar negeri di Korea,” kata seorang anggota Sion kepada saya.

Saat itu, aku menyadari bahwa Ibu mengabulkan keinginanku. Doaku yang kukira belum terkabul, ternyata terkabul sesuai cara Tuhan ketika waktunya tiba. Di mana pun aku berada, Tuhan mengizinkan saya untuk menaati firman nubuat: “Pergilah dan jadikanlah semua bangsa murid-Ku” (Mat 28:19).

Aku berdoa agar saudari ini menjadi pekerja Injil yang besar untuk menampakkan kemuliaan Tuhan Elohim di Taiwan. Aku juga akan berjuang untuk penyelesaian misi dunia dimanapun saya berada.