Ke Mana pun Roh Kudus Memimpin Kita

Kisah Para Rasul 16:6-15

16,793 views

Paulus dan rekan-rekannya dalam perjalanan pemberitaan Injil mereka datang ke Misia melalui wilayah Frigia dan Galatia (sekarang Turki tengah), karena Roh Kudus melarang mereka untuk memberitakan firman Tuhan di Asia. Meskipun mereka mencoba memasuki Bitinia, mereka juga tidak diizinkan masuk. Maka mereka berbelok ke barat dan menuju Troas yang terletak di perbatasan antara Asia dan Eropa.

Pada malam hari di Troas, Paulus mendapat penglihatan tentang seorang Makedonia.

“Menyebranglah ke mari dan tolonglah kami.”

Ketika Paulus memberitahukan penglihatan itu kepada rekan-rekannya, mereka segera naik ke kapal untuk berangkat ke Makedonia, menyimpulkan bahwa Tuhan telah memanggil mereka untuk memberitakan Injil di sana.

Selama beberapa hari, mereka tinggal di Filipi, kota pertama di bagian Makedonia. Dan pada hari Sabat, mereka keluar dari gerbang kota menuju sungai dan menemukan tempat sembah yang Yahudi, dan menyampaikan kebenaran kepada perempuan-perempuan yang berkumpul di sana. Di antara mereka, seorang perempuan bernama Lidia, seorang penjual kain ungu dari kota Tiatira, mendengarkan firman Tuhan dengan baik. Tuhan membuka hatinya, sehingga ia memperhatikan apa yang dikatakan mereka. Ia dibaptis bersama-sama dengan seisi rumahnya. Dimulai dari keluarga Lidia, Injil perjanjian baru menyebar ke seluruh Eropa.

Ketika rencana kita terhenti secara tiba-tiba, kita menjadi bingung. Jika situasi yang sama terulang beberapa kali, kita cenderung frustrasi dan ingin menyerah; kita mungkin mengeluh dulu.

Para rasul Gereja awal tidak pernah mengeluh dalam situasi yang tidak terduga atau berhenti memberitakan Injil, namun terus maju seiring dengan pimpinan Roh Kudus. Karena mereka melakukan hal ini, ke mana pun mereka pergi, mereka dapat bertemu dengan orang-orang yang telah Tuhan sediakan, dan memimpin pekerjaan penyelamatan yang baru. Pencapaian yang luar biasa dari Injil Gereja awal dibangun di atas dasar iman yang diikuti dengan rasa syukur ke mana pun Tuhan memimpin.

Dalam perjalanan kita dan dalam segala hal yang kita lakukan, ada kehendak Tuhan meski kita tidak menyadarinya. Meski kita tidak bisa melihat jalannya dengan jelas atau segala sesuatunya tidak berjalan sesuai rencana, kita tidak perlu berkecil hati. Walaupun keadaannya berbeda dengan apa yang kita harapkan, namun marilah kita yakin sepenuhnya bahwa Tuhan selalu membawa kita kepada berkat dan menaati-Nya dengan penuh rasa syukur. Semakin sulit prosesnya, semakin terang juga hasil yang akan kita peroleh.