Terdapat banyak orang di dunia yang mengaku mengikuti Yesus. Kalau begitu, mengapa mereka tidak memelihara perjanjian baru yang telah didirikan oleh Yesus?

429 Jumlah tampilan

Tujuan Yesus datang ke bumi ini adalah untuk memberikan hidup yang kekal kepada umat manusia yang telah ditakdirkan untuk mati karena dosa-dosa mereka. Untuk menuntun kita menuju keselamatan, Yesus mendirikan perjanjian baru pada saat hari Paskah dan menjadi korban penghapus dosa untuk kita dengan mencurahkan darah-Nya di atas salib. Perjanjian Baru memiliki tujuh hari raya dalam tiga bagian termasuk Paskah, begitu juga dengan hari Sabat.

Mereka yang percaya kepada Yesus dan ingin diselamatkan harus mengetahui perjanjian baru serta memeliharanya. Namun, saat ini, hanya ada sedikit orang yang memelihara perjanjian baru. Hal itu karena kebenaran perjanjian baru yang telah didirikan oleh Yesus mulai diubah setelah zaman kerasulan dan telah menghilang sepenuhnya.

Nubuat tentang hilangnya perjanjian baru

Terdapat banyak nubuat dalam Alkitab yang menunjukkan bahwa perjanjian baru akan dihancurkan, dan bahwa pelanggaran hukum akan berkuasa dalam gereja. Salah satu nubuatannya ialah perumpamaan tentang lalang dan gandum yang diceritakan oleh Yesus.

Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: “Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya. Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi. Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu. Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kepadanya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang tuan? Dari manakah lalang itu? Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannya. Lalu berkatalah hamba-hamba itu kepadanya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu? Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu. Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku.” Mat 13:24-30

“Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman… mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya. Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api…”Mat 13:40-42

Lalang memiliki tingkat kesuburan yang tinggi; jika kita membiarkan mereka tumbuh bersama dengan gandum, maka seluruh ladang akan penuh dengan lalang. Jadi, lalang yang telah ditaburkan setelah Yesus meninggalkan dunia ini, telah bertumbuh cepat dengan tingkat kesuburan mereka yang tinggi, dan meluas ke seluruh ladang. Dengan kata lain, dunia menjadi penuh dengan pelanggaran hukum.

Ini adalah akibat dari gereja yang dikuasai oleh penentang Tuhan, sesuai dengan nubuat Daniel.

“Ia akan mengucapkan perkataan yang menentang Yang Mahatinggi, dan akan menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi; ia berusaha untuk mengubah waktu [hari-hari raya] dan hukum, dan mereka akan diserahkan ke dalam tangannya selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.”Dan 7:25

“Ia akan berbicara melawan Allah Yang Mahatinggi dan menindas umat Allah. Ia akan berusaha mengubah hukum-hukum dan pesta-pesta agama umat Allah, dan mereka akan dikuasainya selama tiga setengah tahun.”Dan 7:25, BIMK

Kitab Wahyu memiliki nubuatan yang sama.

Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya. Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga. Dan ia diperkenankan untuk berperang melawan orang-orang kudus dan untuk mengalahkan mereka; dan kepadanya diberikan kuasa atas setiap suku dan umat dan bahasa dan bangsa.Why 13:5-7

Telah dinubuatkan bahwa binatang itu akan menaklukkan orang-orang kudus. Hal ini berarti bahwa ia akan mengambil kebenaran hidup dari mereka.

Mengenai kemunculan manusia durhaka yang akan menghancurkan kebenaran hidup, rasul Paulus juga menubuatkannya seperti berikut:

… Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa, yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah… Karena secara rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja, tetapi sekarang masih ada yang menahan. Kalau yang menahannya itu telah disingkirkan,…2 Tes 2:3-7

“Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu. Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan supaya mengikut mereka.”Kis 20:29-30

Berdasarkan nubuat Alkitab ini, semua kebenaran perjanjian baru menghilang ketika pelanggaran hukum muncul setelah zaman kerasulan.

Sejarah gereja terjadi sesuai dengan nubuatan Alkitab

Melalui sejarah gereja, mari kita memeriksa secara ringkas bagaimana kebenaran perjanjian baru menghilang berdasarkan nubuatan Alkitab.

1) Zaman Kerasulan

Alkitab menubuatkan bahwa Tuhan akan menganugerahkan berkat pengampunan dosa dan hidup yang kekal di Sion, kota pertemuan hari-hari raya Tuhan. Menurut nubuat ini, Yesus telah mendirikan Gereja Tuhan untuk keselamatan umat manusia di bumi ini pada kedatangan-Nya yang pertama kali pada 2.000 tahun yang lalu. Gereja Tuhan, tempat di mana para rasul yang telah diajarkan langsung oleh Yesus bekerja, telah memelihara seluruh kebenaran perjanjian baru (Yes 33:20; Mzm 132:13-133:3). Dengan mengikuti teladan Kristus, mereka telah memelihara hari Sabat perjanjian baru sebagai kebiasaan mereka dan merayakan Paskah—kebenaran hidup yang kekal (Kis 17:2; 18:4; 1 Kor 5:7; 11:23).

2) Zaman Penganiayaan Romawi

Setelah zaman kerasulan, gereja telah dianiaya dengan hebat oleh Kekaisaran Roma sampai Kekristenan ditetapkan sebagai agama resmi di Roma. Dalam prosesnya, gereja terbagi menjadi dua. Gereja Timur di Asia Kecil mengikuti Injil Kristus dan memelihara Sabat serta Paskah, yang telah ditaati oleh Yesus dan para rasul. Gereja Barat, yang berpusat di Roma, telah menerima praktik penyembahan dewa matahari milik bangsa Roma dan mulai memelihara hari Minggu, mengabaikan hari Sabat, sekitar tahun 100 M.

Terlebih lagi, Paus Roma—Anicetus sekitar tahun 155 M dan Victor sekitar tahun 197 M—mendesak bahwa Perjamuan Kudus harus diselenggarakan pada hari Minggu pertama setelah Paskah—hari ketika Yesus bangkit, dan mereka memaksa Gereja Timur untuk meninggalkan Paskah yang telah dilaksanakan sesuai dengan Alkitab.

3) Zaman Sekularisasi

Oleh karena Kekristenan telah diumumkan sebagai agama resmi di Roma melalui Maklumat Milan pada tahun 313 M dan mulai diakui oleh dunia, gereja dengan cepat menjadi sekuler. Pada tahun 321 M, Kaisar Konstantin Roma menetapkan hari Minggu sebagai hari libur, seperti yang ditekankan oleh Gereja Barat. Pada tahun 325 M, Paskah telah sepenuhnya dihapuskan pada Konsili Nikea, yang menetapkan bahwa Paskah harus diselenggarakan pada hari Minggu pertama mengikuti bulan purnama setelah titik musim semi matahari. Pada tahun 354 M, Gereja Roma mulai merayakan kelahiran Yesus pada tanggal 25 Desember—hari kelahiran dewa matahari.

Pelanggaran hukum menjadi lazim dalam gereja-gereja karena mereka meninggalkan hari Sabat dan Paskah serta memilih untuk memelihara hari Minggu dan Natal, mengikuti Gereja Katolik Roma. Jadi, orang-orang kudus yang memiliki iman yang tulus harus bersembunyi di gunung-gunung atau gurun untuk memelihara kebenaran. Mereka mempertahankan kebenaran dengan banyak kesulitan, tetapi pada akhirnya menghilang sehingga tidak ada satu pun di dunia yang dapat menemukan kebenaran untuk waktu yang sangat lama. Ini adalah penggenapan nubuat bahwa iblis akan berkata-kata melawan Tuhan dan mengubah waktu dan hukum Tuhan.

4) Zaman Kepausan

Dari akhir abad keempat, bangsa Jerman yang telah pindah ke Kekaisaran Roma mulai berpindah ke Katolik; dan Paus, kepala dari Gereja Katolik Roma, jadi memiliki kekuatan mutlak atas seluruh Eropa. Lalu kebenaran menghilang dan Zaman Kegelapan pun tiba: Pelanggaran menjadi lazim, dan Kepausan mempunyai kekuatan yang mutlak selama 1.260 tahun dan menindas umat Tuhan melalui Inkuisisi dan berbagai bentuk penyiksaan lainnya (Dan 7:25).

5) Zaman Reformasi

Karena korupsi Kepausan mencapai tingkat terburuknya, Reformasi Protestan muncul dan banyak gereja-gereja Protestan didirikan. Namun, tidak ada satu pun dari mereka yang dapat memulihkan kebenaran perjanjian baru yang pernah ada pada zaman kerasulan. Para pelaku reformasi hanya meneriakkan reformasi iman dan tetap mengikuti ajaran dari Gereja Katolik.

Bahkan sampai sekarang, banyak gereja-gereja Protestan masih tetap menjalankan hukum-hukum yang dibuat oleh Gereja Katolik; mereka memelihara hari Minggu, hari yang dikhususkan untuk penyembahan dewa matahari Mithra, dan mereka merayakan Natal pada tanggal 25 Desember, hari kelahiran dewa matahari. Selama 1.600 tahun sejak Paskah dihapuskan pada tahun 325 M, banyak pelaku reformasi agama dan para sarjana bermunculan dan mempelajari Alkitab, tetapi tidak ada satu pun dari mereka yang mampu memulihkan kebenaran perjanjian baru yang telah didirikan oleh Yesus pada kedatangan-Nya yang pertama kali.

Yesus memulihkan kebenaran hidup pada kedatangan-Nya yang kedua kali

Meskipun para pelaku reformasi agama dan sarjana membuat berbagai usaha yang luar biasa, mereka tidak dapat memulihkan kebenaran hidup yang kekal yang telah Yesus dirikan pada kedatangan-Nya yang pertama kali. Itu dikarenakan hanya Yesus, yang datang untuk kedua kalinya, yang dapat memulihkan kebenaran perjanjian baru yang telah hilang dari bumi.

Maka aku melihat di tangan kanan Dia yang duduk di atas takhta itu, sebuah gulungan kitab, yang ditulisi sebelah dalam dan sebelah luarnya dan dimeterai dengan tujuh meterai. Dan aku melihat seorang malaikat yang gagah, yang berseru dengan suara nyaring, katanya: “Siapakah yang layak membuka gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya?” Tetapi tidak ada seorang pun yang di sorga atau yang di bumi atau yang di bawah bumi, yang dapat membuka gulungan kitab itu atau yang dapat melihat sebelah dalamnya. Maka menangislah aku dengan amat sedihnya, karena tidak ada seorang pun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab itu ataupun melihat sebelah dalamnya. Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: “Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya.”Why 5:1-5

Sejak kebenaran perjanjian baru menghilang, umat manusia menjadi tidak dapat diselamatkan. Mengenai situasi ini, Alkitab mencatat bahwa gulungan kitab telah dimeterai dengan tujuh meterai. Rahasia Alkitab, yang telah dimeteraikan, hanya bisa dibuka oleh tunas Daud, Yesus yang datang kedua kali (Why 22:16).

Menurut nubuat ini, Yesus datang lagi dengan tubuh untuk memulihkan kebenaran hidup, yang pernah hilang dari orang-orang kudus (1 Kor 4:5; Ibr 9:28). Hari-hari raya perjanjian baru termasuk Paskah sangatlah berharga sehingga Tuhan sendiri datang dan memberitakannya untuk kita. Marilah kita bersyukur kepada Tuhan yang datang ke dunia ini lagi untuk membebaskan kita dari rantai pelanggaran hukum, dan memelihara hari-hari raya perjanjian baru Tuhan yang telah dipulihkan, sehingga kita dapat memperoleh keselamatan.