​Paskah Adalah Kebenaran yang Menyelamatkan

7,303 views

Bumi ini mungkin terlihat luas bagi orang-orang di dunia, namun bumi ini hanyalah suatu titik kecil dalam alam semesta yang luas. Alkitab memberitahukan kita bahwa bumi ini seperti sebutir debu pada neraca dan setitik air dalam timba bagi Tuhan (Yes 40:15).

Tuhan telah mendirikan suatu perjanjian bagi kita, manusia, yang hidup di bumi yang kecil ini. Semua ketetapan, hukum, dan perintah, yang telah diberikan oleh Tuhan yang menjalankan alam semesta yang agung, mengandung kehendak Tuhan bagi kita untuk menikmati hidup yang kekal dan kebahagiaan di Sorga.

Tuhan telah memulihkan Paskah perjanjian baru dan mengizinkan kita untuk memeliharanya di zaman ini. Ini juga merupakan pemeliharaan dan berkat khusus Tuhan. Sebagai umat Sion, kita harus menyadari kehendak Tuhan yang sangat mengasihi kita dan memelihara perjanjian baru—kebenaran hidup yang berharga—dan memberitakannya.

Berkat-berkat dari perintah-perintah Tuhan

Ada orang yang kaya dan orang yang miskin, orang yang sehat dan orang yang tidak sehat di dunia. Berbagai macam orang hidup bersama di dalam desa global, dan mereka memiliki waktu yang terbatas untuk tinggal di bumi ini. Setiap orang yang telah dilahirkan pasti akan mati suatu hari nanti.

Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi,… Ibr 9:27

Tuhan telah mendirikan ketetapan-ketetapan dan hukum-hukum-Nya bagi umat manusia, sehingga mereka dapat pergi ke dunia yang kekal ketika kehidupan mereka di bumi selesai. Dia telah memuat semua pengajaran-Nya di dalam Alkitab dan telah mempersiapkan berkat-berkat sorga bagi mereka yang hidup menurut hukum-hukum-Nya.

Hati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN, Allahmu, dengan tidak berpegang pada perintah, peraturan dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini;… supaya direndahkan-Nya hatimu dan dicobai-Nya engkau, hanya untuk berbuat baik kepadamu akhirnya. Ul 8:11-16

“Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu… menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.” Kel 20:4-6

Di balik perintah, hukum, dan ketetapan-ketetapan yang telah Tuhan berikan, ada kehendak-Nya untuk memberikan kita berkat pada akhirnya. Dia telah berjanji untuk menunjukkan kasih kepada beribu-ribu orang yang mengasihi-Nya dan memelihara perintah-perintah-Nya. Ini berarti bahwa Tuhan akan memberkati mereka selamanya, bukan?

Kita harus memelihara semua perintah Tuhan sepenuhnya, termasuk Sabat dan Paskah, tanpa menambahkan atau mengurangkan dari perintah-perintah tersebut. Itu karena perintah-perintah tersebut mengandung berkat-berkat yang dijanjikan Tuhan. Sekarang, mari kita melihat melalui Alkitab berkat-berkat apa yang terkandung dalam Paskah.

Paskah—perjanjian hidup yang membuat malapetaka-malapetaka lewat

Paskah mengandung janji Tuhan untuk menyelamatkan kita dari malapetaka-malapetaka dan menuntun kita ke Kerajaan Sorga yang kekal. Mari memastikan fakta ini melalui apa yang telah terjadi pada zaman Musa 3.500 tahun yang lalu.

“Dan beginilah kamu memakannya: pinggangmu berikat, kasut pada kakimu dan tongkat di tanganmu; buru-burulah kamu memakannya; itulah Paskah bagi TUHAN. Sebab pada malam ini Aku akan menjalani tanah Mesir, dan semua anak sulung, dari anak manusia sampai anak binatang, akan Kubunuh, dan kepada semua allah di Mesir akan Kujatuhkan hukuman, Akulah, TUHAN. Dan darah itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah di mana kamu tinggal: Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan lewat dari pada kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, apabila Aku menghukum tanah Mesir. Hari ini akan menjadi hari peringatan bagimu. Kamu harus merayakannya sebagai hari raya bagi TUHAN turun-temurun. Kamu harus merayakannya sebagai ketetapan untuk selamanya.” Kel 12:11-14

Hari ketika tulah kesepuluh—membunuh semua anak sulung di Mesir—ditimpakan kepada orang-orang Mesir, tulah itu lewat dari semua orang Israel yang merayakan Paskah. Namun, setiap keluarga Mesir yang tidak merayakan Paskah telah menderita akibat tulah tersebut. Akhirnya, Firaun raja Mesir menyerah kepada kekuatan Tuhan dan membebaskan semua orang Israel dari perbudakan. Dengan melihat pekerjaan luar biasa ini, mereka jadi menyadari Tuhan dan mulai memiliki iman.

Umat Israel yang merayakan Paskah telah diselamatkan, sebaliknya orang-orang Mesir yang tidak merayakan Paskah menderita tulah. Peristiwa bersejarah ini merupakan bayangan tentang apa yang akan terjadi di dunia yang penuh dosa ini, yang dilambangkan sebagai Mesir. Tuhan berjanji, “Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan lewat dari pada kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu.” Janji Tuhan ini tidak hanya berlaku pada zaman Musa. Pada zaman ini juga, kita dapat dilindungi oleh Tuhan ketika kita merayakan Paskah. Melalui kejadian bersejarah yang terjadi 3.500 tahun yang lalu, Tuhan telah menunjukkan kepada kita sebelumnya bahwa mereka yang memelihara keputusan, hukum, dan peraturan-peraturan-Nya akan dilewatkan dari malapetaka dan pergi ke Sorga—Kanaan rohani, dibebaskan dari dunia yang penuh dosa ini.

Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada TUHAN: “Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai.”… Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu. Engkau hanya menontonnya dengan matamu sendiri dan melihat pembalasan terhadap orang-orang fasik. Sebab TUHAN ialah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu, malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu;… Mzm 91:1-10

“Tidak ada malapetaka yang akan menimpamu.” Janji Tuhan ini terkandung dalam Paskah. Tuhan telah berjanji bahwa tidak ada malapetaka yang akan menimpa mereka yang merayakan Paskah, meskipun seribu orang rebah di sisi mereka, sepuluh ribu di sebelah kanan mereka. Kita sangat senang dan bersyukur karena kita hidup dalam janji Tuhan.

Tuhan tidak pernah mengingkari perjanjian-Nya dengan manusia. Namun, sedihnya sekarang ini banyak orang membuang perjanjian Tuhan dan menolak untuk merayakan Paskah karena mereka tidak memiliki iman yang benar. Sangat sedikit orang yang mematuhi firman Tuhan. Jadi, Yesus mengajarkan, “Masuklah melalui pintu yang sesak itu” (Mat 7:13-14). Kita tidak boleh dengan buta mengikuti jalan yang lebar hanya karena banyak orang menjalaninya, tetapi memeriksa jalan apakah yang Tuhan tuntun bagi kita dan mengikuti jalan tersebut.

Tanda penebusan dan meterai Tuhan

Pada zaman Keluaran, darah dari domba Paskah yang dibubuhkan orang Israel di sisi samping dan ambang atas pintu rumah mereka, menjadi sebuah tanda bagi mereka sehingga malapetaka akan melewati mereka. Pada hari-hari terakhir juga, Tuhan telah memberi sebuah tanda pada dahi mereka yang merayakan Paskah, sehingga bencana dapat melewati mereka. Tanda ini disebut sebagai “tanda” dalam kitab Yehezkiel dan sebagai “meterai” dalam kitab Wahyu.

… dan Dia memanggil orang yang berpakaian lenan dan yang mempunyai alat penulis di sisinya. Firman Tuhan kepadanya : “Berjalanlah dari tengah-tengah kota, yaitu Yerusalem dan tulislah huruf T pada dahi orang-orang yang berkeluh kesah karena segala perbuatan-perbuatan keji yang dilakukan di sana.” Dan kepada yang lain-lain aku mendengar Dia berfirman: “Ikutilah dia dari belakang melalui kota itu dan pukullah sampai mati! Janganlah merasa sayang dan jangan kenal belas kasihan. Orang-orang tua, teruna-teruna, dan dara-dara, anak-anak kecil dan perempuan-perempuan, bunuh dan musnahkan! Tetapi semua orang yang ditandai dengan huruf T itu, jangan singgung! Dan mulailah dari tempat kudus-Ku!” Lalu mereka mulai dengan tua-tua yang berada di hadapan Bait Suci. Yeh 9:3-6

Nubuat Yehezkiel menunjukkan bahwa ketika Tuhan membawa bencana ke atas seluruh umat manusia, bencana tersebut akan melewati umat Tuhan yang memiliki tanda dari Tuhan. “Tetapi semua orang yang ditandai dengan huruf T itu, jangan singgung!” Perintah Tuhan ini sama dengan perintah yang Dia berikan kepada malaikat penghancur pada zaman Keluaran; Tuhan memberitahukan malaikat tersebut untuk tidak mendekati orang Israel yang telah merayakan Paskah. Perintah yang sama juga muncul dalam kitab Wahyu.

Kemudian dari pada itu aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi dan mereka menahan keempat angin bumi, supaya jangan ada angin bertiup di darat, atau di laut atau di pohon-pohon. Dan aku melihat seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup; dan ia berseru dengan suara yang nyaring kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut, katanya: “Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Allah kami pada dahi mereka!” Why 7:1-3

Dalam nubuat Alkitab, angin melambangkan perang (Yer 25; Dan 7). Keempat angin di sini adalah angin yang bertiup dari segala penjuru, yang melambangkan perang dunia. Sebelum bencana ini datang, Tuhan meletakkan meterai-Nya di dahi anak-anak-Nya. Tuhan memerintahkan malaikat penghancur untuk tidak merusak bumi atau laut atau pohon-pohon—bukan untuk membawa bencana tetapi menangguhkannya—hingga umat-Nya selesai dimeteraikan, dan untuk membinasakan setiap orang kecuali mereka yang telah dimeteraikan ketika pekerjaan pemeteraian selesai.

Lalu malaikat yang kelima meniup sangkakalanya, dan aku melihat sebuah bintang yang jatuh dari langit ke atas bumi, dan kepadanya diberikan anak kunci lobang jurang maut… Dan kepada mereka dipesankan, supaya mereka jangan merusakkan rumput-rumput di bumi atau tumbuh-tumbuhan ataupun pohon-pohon, melainkan hanya manusia yang tidak memakai meterai Allah di dahinya. Why 9:1-4

“Taruhlah meterai Tuhan pada dahi mereka,” “Pakaikanlah meterai Allah di dahinya,” dan “Dan darah domba Paskah itu menjadi tanda.” Semua ini adalah langkah pencegahan Tuhan terhadap bencana-bencana. Tuhan telah memerintahkan malaikat penghancur untuk tidak membinasakan mereka yang memiliki meterai Tuhan di dahi mereka pada saat malapetaka datang, sama seperti yang Dia lakukan ketika tulah terakhir menimpa Mesir. Tuhan masih menaruh meterai-Nya pada dahi umat-Nya melalui Paskah.

Kristus yang adalah Domba Paskah

Paskah adalah kebenaran yang telah dipulihkan oleh Tuhan yang telah melihat akhir dari permulaannya untuk keselamatan umat manusia pada hari-hari yang terakhir. Marilah kita mencari tahu prinsip yang bekerja ketika kita merayakan Paskah sehingga kita dapat diselamatkan dari malapetaka-malapetaka.

Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus. 1 Kor 5:7

Domba Paskah melambangkan Kristus. Malapetaka melewati rumah-rumah yang memiliki darah domba Paskah di ambang pintu mereka pada zaman Keluaran. Seperti itu juga, mereka yang memiliki darah Kristus yang adalah kenyataan dari domba Paskah, dapat diselamatkan dari malapetaka-malapetaka pada zaman Perjanjian Baru. Oleh sebab itu, Yesus telah menyuruh Rasul Petrus dan Yohanes untuk mempersiapkan Paskah, lalu Dia merayakannya bersama dengan murid-murid-Nya.

Maka tibalah hari raya Roti Tidak Beragi, yaitu hari di mana orang harus menyembelih domba Paskah. Lalu Yesus menyuruh Petrus dan Yohanes, kata-Nya: “Pergilah, persiapkanlah perjamuan Paskah bagi kita supaya kita makan.”… Maka berangkatlah mereka dan mereka mendapati semua seperti yang dikatakan Yesus kepada mereka. Lalu mereka mempersiapkan Paskah. Ketika tiba saatnya, Yesus duduk makan bersama-sama dengan rasul-rasul-Nya. Kata-Nya kepada mereka: “Aku sangat rindu makan Paskah ini bersama-sama dengan kamu, sebelum Aku menderita…” Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya: “Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku.” Demikian juga dibuat-Nya dengan cawan sesudah makan; Ia berkata: “Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu.” Luk 22:7-15, 19-20

3.500 tahun yang lalu, Tuhan memberi tahu orang Israel untuk menyembelih domba dan membubuhkan sedikit darah domba Paskah itu ke ambang pintu rumah mereka. Akan tetapi, sekarang, Tuhan telah memeteraikan kita dengan daging dan darah Kristus yang adalah domba Paskah. Semua yang telah dilakukan oleh Yesus adalah teladan supaya kita dapat mengikuti-Nya, sehingga kita dapat diselamatkan.

Sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu. Yoh 13:15

Paskah perjanjian baru adalah kebenaran hidup yang telah didirikan oleh Yesus untuk umat manusia. Ketika kita merayakan Paskah sesuai dengan teladan Yesus, kita memakan roti Paskah yang melambangkan tubuh Yesus yang suci dan meminum anggur Paskah yang melambangkan darah-Nya yang mahal. Jadi, Tuhan berdiam di dalam kita, dan oleh karena itu kita telah dimeteraikan dengan meterai pertobatan pada dahi kita. Sebagai anak-anak Tuhan yang telah menerima tubuh dan darah Tuhan, kita juga dapat menerima hidup yang kekal dan hak untuk memasuki Kerajaan Sorga (Yoh 6:53-57). Paskah adalah kebenaran yang melindungi kita dari malapetaka dan membuka jalan ke berkat sorga yang kekal, serta menyelamatkan manusia.

Perjanjian Baru harus diberitakan sampai Yesus datang

Yesus telah merayakan Paskah dan murid-murid-Nya termasuk Rasul Petrus dan Yohanes juga telah merayakan Paskah. Sampai pada tahun 100 M ketika para murid yang telah menerima ajaran langsung dari Yesus masih hidup, Paskah telah dirayakan oleh seluruh umat gereja awal seperti yang telah dicatat dalam Alkitab dan berbagai buku sejarah gereja. Meskipun demikian, cahaya kebenaran lambat laun menjadi redup dan Paskah dihapuskan di Konsili Nicea pada tahun 325 M. Hukum Tuhan telah dihancurkan oleh orang-orang.

Bolehkah manusia dengan seenaknya tidak memelihara kebenaran yang telah ditetapkan oleh Tuhan? Siapakah yang memerintahkan untuk memeliharanya dan siapakah yang melaksanakan perintah tersebut? Paskah adalah hari raya yang sangat ingin dirayakan oleh Yesus, dan suatu hukum yang telah diajarkan oleh Yesus kepada para rasul untuk dirayakan dan diberitakan. Rasul Paulus menekankan bahwa Paskah adalah kebenaran yang tidak boleh hilang.

Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: “Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!” Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: “Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!” Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang. 1 Kor 11:23-26

Kalimat, “Setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini,” berarti bahwa kita harus merayakan Paskah setiap tahun dan terus memberitakannya. Jadi, Tuhan telah datang ke bumi ini untuk kedua kalinya dan telah memulihkan kebenaran Paskah. Alasan Tuhan telah memberi kita Paskah di zaman ini adalah untuk menyelamatkan kita. Meskipun demikian, banyak gereja saat ini tidak merayakan Paskah, dengan mengatakan bahwa hanya dengan percaya saja cukup untuk diselamatkan. Mereka yang percaya harus membuktikan iman mereka melalui tindakan.

Perjanjian Tuhan selalu mendatangkan berkat—berkat yang abadi, bukan berkat yang sementara. Saya meminta kalian, para anggota Sion kita, agar berdoa lebih giat lagi untuk berkat-berkat dari dunia yang kekal, sambil menantikan hal-hal yang kekal, dan untuk memberitakan kebenaran Paskah perjanjian baru, yang telah Tuhan berikan kepada kita, manusia, untuk mengaruniakan berkat-berkat yang dijanjikan-Nya kepada kita dan untuk menyelamatkan kita, bahkan untuk lebih banyak orang lagi termasuk keluarga, tetangga, dan kerabat kalian, sesegera mungkin, sehingga semua orang dapat berpartisipasi bersama dalam Perjamuan Kudus Paskah untuk memiliki kehidupan dan diselamatkan.