Orang yang Bahagia

14,260 views

Cassie Mogilner, seorang profesor Amerika di bidang pemasaran dan perilaku pengambilan keputusan, melakukan sebuah penelitian tentang kebahagiaan dengan menargetkan orang dewasa antara usia 18 hingga 87 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebahagiaan yang dirasakan dari aktivitas sehari-hari, seperti menonton film atau berjalan-jalan, jauh lebih besar pada orang yang lebih tua daripada orang yang lebih muda. Alasannya sederhana. Kaum muda biasanya merasakan kebahagiaan dari pengalaman istimewa seperti perjalanan ke luar negeri atau pernikahan. Sebaliknya, para lansia justru merasa senang dengan aktivitas biasa seperti mencium wangi bunga di jalan.

Penting untuk diingat bahwa kebahagiaan yang diinginkan semua orang tidak hanya diperoleh melalui sesuatu yang baru. Beberapa orang modern menetapkan kebahagiaan abstrak sebagai tujuan mereka dan merasa frustrasi ketika gagal mencapai tujuan mereka dengan mudah, atau merasa putus asa karena kemalangan kecil. Cukup banyak orang yang merasa hampa dari pada merasa bahagia, bahkan setelah mencapai tujuan mereka.

Mari kita berpegang teguh pada bagaimana kita bisa bahagia. Mari kita fokus pada apa yang bisa membuat kita merasa bahagia dari aktivitas sehari-hari. Meski tidak ada yang istimewa hari ini dan hari ini sama seperti kemarin, hangatnya sinar matahari, tetesan hujan yang mengetuk telinga kita, angin yang menyentuh wajah kita, dan secangkir teh yang menghangatkan tubuh kita telah dipenuhi dengan kebahagiaan. Terlebih lagi keselamatan Tuhan selalu menyertai kita setiap hari. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak bahagia. Apakah ada orang di luar sana yang telah menerima anugerah keselamatan Tuhan seperti kita?

“Berbahagialah engkau, hai Israel; siapakah yang sama dengan engkau? Suatu bangsa yang diselamatkan oleh TUHAN,…” Ul 33:29