Firman Tuhan Itu Mutlak

24,745 views

Semua firman Tuhan itu mutlak tanpa terkecuali. Satu-satunya cara untuk menerima berkat dan keselamatan dari Tuhan adalah menaati firman Tuhan dengan mutlak. Itu karena Tuhan memberikan berkat hanya kepada mereka yang benar-benar menaati firman-Nya.

1. Bahtera Nuh

Tuhan memerintahkan Nuh untuk membangun bahtera yang besar, di puncak gunung, meskipun sampai saat itu hujan belum turun. Bahtera yang diperintahkan Tuhan untuk dibuat, adalah sebuah kapal yang sangat besar, dengan panjang 137 meter (450 kaki), lebar 23 meter (75 kaki), dan tinggi 14 meter (45 kaki). Pada saat itu, alat teknologi pembuat kapal belum berkembang seperti saat ini, sehingga firman Tuhan untuk membangun bahtera sebesar itu mustahil. Selain itu, banyak tenaga kerja dan bahan yang dibutuhkan untuk membangun bahtera dan biayanya juga sangat besar.

Walaupun dalam keadaan yang sulit seperti itu, Nuh tidak pernah mengeluh kepada Tuhan tetapi dengan patuh membangun bahtera, percaya bahwa Tuhan akan membantunya. Para ilmuwan memperkirakan bahwa dibutuhkan waktu 40 sampai 120 tahun untuk membangun bahtera tersebut. Dari sini, kita dapat menyadari betapa besarnya ketekunan Nuh untuk menyelesaikan pekerjaan itu. Sebagai hasil dari menaati firman Tuhan dengan sepenuhnya, tanpa menambah atau menguranginya, hanya Nuh dan keluarganya yang diselamatkan sedangkan semua orang lainnya dibinasakan oleh air bah.

2. Kota Yerikho

Ketika orang Israel tiba di tanah Kanaan, kota Yerikho berada di depan orang Israel yang menyeberangi Sungai Yordan. Mereka tidak dapat memasuki Kanaan tanpa menaklukkan kota Yerikho yang kuat dan berbenteng. Mereka diperintahkan untuk berbaris mengelilingi Yerikho sekali sehari selama enam hari dan tujuh kali pada hari ketujuh—ini adalah cara Tuhan untuk menaklukkan Yerikho.

Biasanya, cara untuk menaklukkan benteng yang masuk akal adalah dengan membuat strategi dan kemudian melaksanakannya: membangun jalur pengepungan, membuat tangga, panah, tombak, perisai, pendobrak, dan sebagainya. Namun, strategi Tuhan tidak masuk akal, sehingga hanya mereka yang benar-benar percaya kepada Tuhan yang dapat melakukannya.

Pada hari pertama, mereka berbaris mengelilingi kota Yerikho satu kali, tetapi tidak terjadi apa-apa. Pada hari kedua, mereka berbaris mengelilingi Yerikho dengan cara yang sama, tetap saja tidak terjadi apa-apa. Pada hari ketiga, keempat, kelima, dan keenam, mereka melakukan hal yang sama dan tetap tidak terjadi apa-apa. Mereka yang tidak memiliki iman yang mutlak pasti sangat cemas; kebanyakan orang mungkin telah jatuh ke dalam perangkap dan berpikir, ‘Bukankah lebih baik mengasah pedang kita, membuat tombak, dan membangun pendobrak untuk mendobrak gerbang itu?’

Pada hari ketujuh ketika mereka berbaris mengelilingi kota Yerikho tujuh kali, mereka mungkin telah jatuh ke dalam keputusasaan yang mendalam dengan berpikir, ‘Apakah kota ini benar-benar akan runtuh?’ atau, ‘Kita akan runtuh karena kelelahan sebelum tembok itu runtuh.’ Namun, apakah yang Tuhan lakukan bagi orang Israel yang menaati firman-Nya dengan mutlak? Ketika mereka semua berteriak dengan keras ke arah kota Yerikho, tembok itu runtuh dalam sekejap. Dengan demikian, mereka mampu menaklukkan kota Yerikho, membuka jalan bagi warisan mereka di Kanaan, tanah perjanjian.

Melalui sejarah orang-orang yang menerima berkat karena menaati firman Tuhan dengan mutlak, kita dapat melihat bahwa kita juga akan menerima berkat pada zaman ini setelah menaati firman Tuhan dengan mutlak. Tuhan selalu menuntun kita ke jalan yang benar untuk keselamatan kita sendiri. Marilah kita menerima berkat yang melimpah dari Tuhan dengan melakukan segala upaya untuk mengikuti firman-Nya dengan segenap hati dan pikiran kita.

Hal-hal yang Perlu Dipikirkan
Apakah strategi Tuhan untuk menaklukkan kota Yerikho?
Mari merenungkan apakah kita sudah menerima berkat Tuhan dengan menaati firman-Nya degan mutlak.