Upacara Penerimaan Anggota IWBA 2019

“Di tempat kerjaku, aku mempraktikkan kasih yang telah kupelajari di Sion”

Korea

16/6/2019 32,151 views

Menurut hasil survei dari sebuah aplikasi komunitas yang bernama Blind, sembilan dari sepuluh pekerja menderita burnout syndrome (sebuah kondisi kelelahan emosional, mental, dan fisik yang disebabkan oleh tekanan yang berlebihan dan berkepanjangan). Orang-orang bekerja keras untuk mempertahankan mata pencahariannya serta mencapai tujuan mereka, tetapi prosesnya tidak selalu menyenangkan.

Gereja Tuhan menjalankan International Worker Bible Academy [IWBA], sebuah sistem akademi Alkitab bagi para pekerja, untuk membantu para pekerja pemuda dewasa agar dapat menghabiskan masa mudanya yang berharga dengan cara yang penuh semangat dan bermanfaat berdasarkan iman dan nilai-nilai yang benar. Pada tanggal 16 Juni, Upacara Penerimaan Anggota IWBA angkatan 2019 diadakan di Institut Pelatihan Okcheon Go&Come. Upacara tersebut dihadiri oleh lebih dari 6.500 orang termasuk para calon pekerja baru, anggota-anggota yang telah terdaftar, guru bagi anggota pemuda dewasa, serta staf pastoral Korea. Sebelum upacara dimulai, para peserta dihibur dengan pameran-pameran tentang misi pekerja di tempat kerja dan berbagai acara yang juga menyediakan informasi yang bermanfaat bagi mereka.

Melalui kebaktian yang merupakan bagian pertama dari acara, Ibu memberkati para anggota baru dan anggota-anggota yang telah terdaftar. Ibu memuji dan menyadarkan mereka sambil berkata, “Bahkan di tempat kerja yang sibuk, kalian semua berusaha keras untuk mengikuti pengajaran tentang kasih yang tertulis di dalam Alkitab untuk memuliakan Tuhan. Kalian adalah para tokoh utama dari nubuat. Tidak ada yang dapat memastikan hari esok, tetapi kalian sedang mengumpulkan upah di sorga dengan pasti. Marilah kita menghargai saat ini yang tidak akan datang lagi, dan melakukan yang terbaik demi menyelesaikan pekerjaan yang paling berharga untuk menyelamatkan jiwa-jiwa dengan memulainya dari tempat kerja kita. Kasih terhadap sesama yang diajarkan Yesus adalah untuk menanamkan harapan ke sorga pada jiwa-jiwa yang menjalani kehidupan yang melelahkan tanpa mengetahui kabar baik keselamatan” (Mzm 110:2-4; Ams 27:1; Gal 6:7-8). Kepala Pendeta Kim Joo-cheol mengutip firman Tuhan, “Jadilah garam dan terang dunia” (Mat 5:13-16), dan berkata, “Seperti garam yang mencegah kebusukan dan terang yang melawan kegelapan, mari pimpin dunia ke jalan yang benar” (2 Tim 3:12-15; Mzm 55:22-23; Yes 33:1).

Selama sesi kedua upacara penerimaan, para pemuda yang bersinar melakukan presentasi pada sesi Panduan Anggota Baru IWBA dan Laporan Hasil tahun 2018 dalam berbagai format seperti video diary dan diskusi panel, serta visi pada tahun 2019. Para anggota IWBA tidak hanya mempraktikkan pengajaran Tuhan di tempat kerjanya dan meninggalkan hasil penginjilan yang berlimpah, tetapi mereka juga berangkat ke luar negeri selama liburan untuk pelayanan sukarela dan misi penginjilan. Perbuatan mereka menginspirasi para anggota baru dengan semangat penginjilan. “Karena saya mendapat pekerjaan untuk pertama kalinya, saya sangat senang dan khawatir pada waktu yang sama. Tetapi pada hari ini, semua kekhawatiran saya telah hilang,” kata Saudara Im Dong-hyeon (staff pemasaran dari Ansan, Korea), seorang anggota baru yang menghadiri upacara penerimaan sebelum hari pertamanya bekerja.

Sekitar empat puluh anggota yang telah mencapai prestasi kinerja pendidikan tinggi dan memberikan contoh di dalam gereja dan masyarakat lewat perbuatan baik mereka, telah menerima penghargaan keunggulan dari Ibu. Sebelum menutup upacara, Ibu memberi tepuk tangan kepada para pemuda dan berkata, “Bapa menyebut pemuda-pemudi sebagai ‘nabi-nabi yang akan mencapai kehendak yang besar di masa depan.’ Saya bangga kepada kalian atas pengabdian kalian terhadap injil.”

Para pekerja pemuda menyegarkan pikiran dan sikap mereka melalui Upacara Penerimaan Anggota IWBA dan mengatakan dengan satu suara, “Kami berharap bahwa tempat kerja bukan hanya sebuah tempat untuk menghasilkan uang tetapi untuk membagikan kasih Tuhan.” “Di sekitar saya, ada banyak pekerja yang pergi bekerja pada waktu subuh setiap hari dan menyelesaikan pekerjaan hingga larut malam dengan kelelahan. Saya akan terus menyampaikan penghiburan dari Tuhan kepada mereka sehingga mereka dapat kembali bersemangat,” kata Saudari Shim Eun-hye (karyawan kantor dari Seongnam, Korea). “Di rumah sakit, saya mencoba untuk bekerja dengan perhatian dan berpola pikir untuk melayani seperti yang telah saya pelajari selama pendidikan IWBA. Pada suatu hari, ada seorang pasien yang sakit sehingga dia menjadi sensitif. Saya memberikan majalah Elohist kepadanya dan dia menyukainya sambil berkata bahwa dia bertemu dengan seorang malaikat pada hari itu. Jadi saya merasa sangat luar biasa,” kata Saudari Gwon Hyeon-jeong (terapis fisik dari Seoul, Korea), menunjukkan tekadnya untuk mempraktikkan firman Alkitab.