ASEZ, Tim Kerja Bakti Mahasiswa Gereja Tuhan Mengadakan Kampanye “Jangan Ada Lagi Kekerasan Verbal”

“Perkataan lebih kuat daripada pedang.”

2/10/2020 8,711 views

PBB mendeklarasikan tanggal 2 Oktober sebagai Hari Tanpa Kekerasan Internasional pada tahun 2007. Pada hari yang mengharapkan dunia yang damai tanpa kekerasan ini, Tim Kerja Bakti Mahasiswa Gereja Tuhan ASEZ mengadakan Kampanye “Jangan Ada Lagi Kekerasan Verbal” di seluruh dunia.

Kampanye ini yang berlangsung selama sepuluh hari dari tanggal 2 Oktober sampai 11 Oktober, dimulai dengan slogan “Perkataan lebih kuat daripada pedang” dengan tujuan untuk mempromosikan keseriusan dampak dari kekerasan verbal dan menuntun kepada budaya bahasa yang benar. Berdasarkan survei kekerasan di sekolah yang dilakukan pada tahun 2019 dengan lebih dari 1 juta siswa SD, SMP, dan SMA di Korea, kekerasan verbal dilaporkan sebagai jenis kekerasan yang paling umum. Pada tahun yang sama, jenis perundungan yang paling umum dalam dunia kerja berdasarkan survei oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Buruh juga adalah kekerasan verbal. Sementara kekerasan dunia maya meningkat hari demi hari karena penggunaan internet dan ponsel, sebuah survei dilakukan pada 7.000 orang juga mengungkapkan bahwa jenis kekerasan dunia maya yang paling umum adalah kekerasan linguistik dunia maya.

Selama kampanye, melalui website, ASEZ mengadakan kampanye penandatanganan online yang berjanji untuk mengatasi kekerasan verbal bersama dalam kehidupan sehari-hari, dan secara aktif menyemangati orang-orang untuk melarang kekerasan verbal, menggunakan bahasa yang benar, dan mengatakan perkataan yang memberi semangat kepada orang lain. ASEZ mengunggah 12 jenis kekerasan verbal, seperti mengumpat, menuduh, dan mengancam serta memperkenalkan perkataan sehari-hari yang memberi semangat seperti, “Kamu dapat melakukannya! Saya selalu ada di sini untukmu.”

Berdasarkan pada hal ini, para anggota ASEZ memimpin dalam hal meningkatkan budaya bahasa secara online dan offline. Para anggota berusaha untuk menciptakan budaya internet yang sehat dengan menuliskan komentar yang baik di artikel-artikel dan postingan-postingan. Secara offline, para anggota menghibur keluarga dan kenalan mereka yang keletihan akibat COVID-19 dengan memberikan mereka acungan jempol paling tidak sekali sehari dan mengatakan perkataan yang memberi semangat. Sekitar 13.000 orang dari 81 negara berempati dengan kampanye ASEZ dan menandatangani dukungan untuk bekerja sama dalam memberantas kekerasan verbal.

“Tiga kali sehari, saya mengucapkan terima kasih kepada keluarga saya. Pada awalnya merasa canggung, namun kemudian keluarga saya menjadi lebih harmonis, dan suasana di rumah pun menjadi positif,” kata Saudari Kim Yu-bin dari Universitas Wanita Sungshin, Korea. “Karena saya terus memberikan komentar yang baik, saya mulai memerhatikan perkataan yang mungkin akan menyakiti kehidupan keseharian saya dan mencoba untuk menggunakan perkataan yang lembut. Saat mengingat bahwa perkataan yang saya katakan tanpa berpikir dapat menjadi kekerasan bagi orang lain, saya ingin memainkan peran sebagai Pembalut Luka untuk menyembuhkan hati yang terluka dengan perkataan kasih,” kata Saudari Go Na-yeong dari Universitas Dong-A, Korea.

Perkataan memiliki kekuatan yang besar. Bahkan perkataan yang sepele pun dapat membangkitkan harapan seseorang atau membuat seseorang putus asa. Langkah-langkah ASEZ untuk menciptakan dunia yang bebas dari kekerasan dengan perkataan yang menyebarkan kasih dan yang memberi semangat kepada orang lain akan terus berlanjut di tahun 2021.