Terjadi Sesuai dengan Firman Tuhan

Gereja Tuhan di Düsseldorf, Jerman

9,847 views

Ibu Sorgawi memberi kami berkat dengan berkata, “Sekarang, Injil di Eropa juga akan berjalan dengan baik.” Firman ini adalah sebuah dorongan besar bagi para anggota gereja di Düsseldorf, Jerman, yang telah berjuang melawan hambatan penginjilan yang tinggi di Eropa.

Kami semakin yakin bahwa segala sesuatu pasti akan terjadi sesuai dengan firman Tuhan setelah merasakan pekerjaan Roh Kudus yang luar biasa selama festival penginjilan yang dilaksanakan bersama gereja-gereja di Eropa Tengah pada Hari Raya Pentakosta. Sebelum dan sesudah Hari Raya Pentakosta, ada banyak hal yang belum pernah kami alami sebelumnya terjadi di Sion Düsseldorf. Kami membawa banyak jiwa ke Sion. Anggota-anggota baru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkualitas dengan ketertarikan yang besar terhadap firman Tuhan. Hal ini mendorong para anggota lama yang sudah ada dapat menyadari pentingnya kemampuan dalam menyampaikan firman Tuhan dan mengabdikan diri mereka untuk mempelajari Alkitab. Ini adalah siklus yang menguntungkan. Kami ingin membagikan harum Sion tentang seorang anggota baru yang telah terus mencari kebenaran Tuhan dan sekarang sedang bertumbuh secara rohani menjadi seorang pekerja Injil perjanjian baru.

Saudara Carmelo adalah seorang Katolik di bawah pengaruh orang tuanya yang berkebangsaan Italia. Namun, meskipun dia pergi ke gereja, dia tidak dapat memahami kehendak Tuhan. Jadi, sekitar sebulan sebelum dia mendengar kebenaran, dia mulai berdoa kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh, berharap Tuhan akan menuntunnya ke gereja yang benar. Kemudian dia bertemu dengan kami, dan dia sangat terkejut setelah mendengar kebenaran tentang hari Sabat. Setelah belajar Alkitab, dia terus mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan hari Sabat melalui SMS. Setelah menyadari kebenaran, dia menerima hidup baru sebagai anak Tuhan. Dia takjub setiap kali mempelajari satu topik pembelajaran, dan meminta anggota untuk segera mengajarinya lebih banyak topik pembelajaran lainnya.

Dia tidak hanya takjub, tetapi langsung melakukan apa yang telah dia pelajari. Dia menaati perintah-perintah Tuhan dengan sepenuh hati, seperti hari Sabat dan Paskah setelah mempelajarinya, dan juga berseru, “Amin!” dengan nyaring setelah mengetahui makna kata “Amin”. Dia mengikuti teladan yang baik dari para anggota, seperti menyapa dengan sopan. Meskipun terkadang dia merasa bingung karena fitnahan dari teman-temannya, dia mempertahankan imannya dengan teguh dan terus mempelajari firman Tuhan.

Saudara Carmelo tinggal di Köln yang memakan waktu satu jam dari Düsseldorf dengan kereta api, tetapi hal itu tidak menjadi masalah baginya. Meskipun perjalanan itu menghabiskan banyak waktu dan uang, pikirannya selalu tertuju pada Sion. Sepulang kerja, dia berusaha semampunya untuk datang ke Sion. Suatu hari, dia membawa sepucuk surat dan meminta kami untuk mengirimkannya kepada Ibu Sorgawi. Di amplopnya, ada gambar-gambar berbentuk hati yang diwarna-warni dengan pesan, “Ibu, terima kasih. Saya mencintai-Mu!” yang ditulis dalam bahasa Korea. Dia juga membawa buket bunga yang indah untuk Ibu Sorgawi; kami bisa merasakan kerinduannya yang mendalam kepada Ibu.

Saudari Suzana juga sangat ingin mempelajari kebenaran seperti saudara Carmelo. Dia bahkan pernah melakukan ziarah ke Israel. Dia bersedia mengunjungi setiap gereja besar dan kecil untuk mempelajari firman Tuhan. Meskipun demikian, dia tidak menemukan kebenaran, dan dia tidak lagi menghadiri gerejanya yang lama karena dia tidak bisa merasakan kasih maupun adanya kebenaran Tuhan. Saat dia menjaga imannya sendirian sambil sungguh-sungguh berdoa kepada Tuhan untuk menuntunnya ke jalan yang benar, dia bertemu dengan seorang anggota Gereja Tuhan dari Frankfurt.

Tepat sebelum dia menerima kebenaran, dia menghadapi pencobaan. Sebuah gereja yang mengetahui bahwa dia mengalami kesulitan keuangan, menggodanya untuk menghadiri gereja tersebut, dengan menawarkan pekerjaan yang bagus untuknya. Namun, saudari itu bersyukur kepada Bapa dan Ibu Sorgawi karena telah mengizinkannya menerima kebenaran, dan dia sama sekali tidak goyah dalam imannya.

Meskipun sebelumnya dia adalah seorang guru Alkitab, dia mempelajari firman Tuhan dengan rendah hati. “Saya telah menerima hidup yang baru dan secara rohani saya adalah seorang bayi. Saya harus banyak belajar,” katanya. Dalam waktu kurang dari sebulan setelah dibaptis, dia mengunjungi Kiel, sekitar 600 km dari Frankfurt, untuk memberitakan Injil kepada temannya. Temannya juga mengatakan bahwa dia ingin mempelajari Alkitab, dan kemudian mengunjungi Frankfurt. Dalam waktu dekat, temannya juga akan segera menerima hidup yang baru.

Para Elohist yang menyadari nilai kebenaran dan mengasihi Tuhan Elohim sedang datang ke Sion, semuanya terjadi sesuai dengan firman Tuhan yang berkata bahwa semuanya akan berjalan dengan baik.