Dalam Matius 22, Yesus berkata bahwa perintah pertama adalah “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.” Tetapi bukankah perintah “Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku” adalah perintah yang pertama?

11,348 views

Ketika orang mendengar kata “perintah pertama”, mereka biasanya memikirkan perintah pertama dari Kesepuluh Firman yang berbunyi, “Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku” (Kel 20:3). Namun, Yesus mengatakan kepada kita bahwa hukum yang terutama dan yang pertama adalah mengasihi Tuhan dengan segenap hati kita dan dengan segenap jiwa kita dan dengan segenap akal budi kita.

Dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia: “Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?” Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Mat 22:35-38

“Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu” artinya “Kasihilah Tuhan 100 persen”. Orang yang mengasihi Tuhan 100 persen tidak akan menyembah pada allah lain. Perintah pertama di antara Kesepuluh Firman dan perintah pertama yang disebutkan Yesus tidaklah berbeda, melainkan sama.

Cara mengasihi Tuhan dengan sempurna

Ada banyak orang yang mengaku mengasihi Tuhan dengan tulus. Namun, mereka mempunyai standar dan metode tersendiri dalam mengasihi Tuhan. Dengan pemikiran dan cara mereka sendiri, tidak mudah bagi mereka untuk menaati perintah pertama yang Yesus katakan. Alkitab menjelaskan cara mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa dan akal budi, itulah dengan merayakan Paskah.

Kemudian raja memberi perintah kepada seluruh bangsa itu: “Rayakanlah Paskah bagi TUHAN, Allahmu, seperti yang tertulis dalam kitab perjanjian ini!” Sebab tidak pernah lagi dirayakan Paskah seperti itu sejak zaman para hakim yang memerintah atas Israel dan sepanjang zaman raja-raja Israel dan raja-raja Yehuda. Tetapi barulah dalam tahun kedelapan belas zaman raja Yosia Paskah ini dirayakan bagi TUHAN di Yerusalem… Sebelum dia tidak ada raja seperti dia yang berbalik kepada TUHAN dengan segenap hatinya, dengan segenap jiwanya dan dengan segenap kekuatannya, sesuai dengan segala Taurat Musa; dan sesudah dia tidak ada bangkit lagi yang seperti dia. 2 Raj 23:21-23, 25

Dengan merayakan Paskah, Raja Yosia diakui sebagai orang yang mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa dan kekuatannya. Jadi, sama seperti Yosia, siapa pun yang merayakan Paskah akan diakui melakukan perintah pertama yang katakan Yesus kepada kita dengan sempurna.

Perintah pertama dan Paskah

Fakta ini menjadi lebih jelas ketika kita mempelajari lebih teliti hubungan antara perintah pertama dengan Paskah.

Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu, Ul 6:4-8

Tuhan memerintahkan kita untuk mengikat firman, “Kasihilah Tuhan, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu”—perintah pertama—sebagai tanda di tangan kita dan sebagai lambang di dahi kita. Dan Tuhan juga mengatakan hal yang sama kepada kita ketika Dia mengatakan Paskah.

“Pada hari itu harus kauberitahukan kepada anakmu laki-laki: Ibadah ini adalah karena mengingat apa yang dibuat TUHAN kepadaku pada waktu aku keluar dari Mesir. Hal itu bagimu harus menjadi tanda pada tanganmu dan menjadi peringatan di dahimu, supaya hukum TUHAN ada di bibirmu; sebab dengan tangan yang kuat TUHAN telah membawa engkau keluar dari Mesir.” Kel 13:8-9

Perayaan yang dirayakan bangsa Israel ketika keluar dari Mesir adalah Paskah (Kel 12:1-14). “Hal itu bagimu harus menjadi tanda pada tanganmu dan menjadi peringatan di dahimu.” Tuhan memberi tahu kita hal yang sama tentang perintah pertama yang Yesus katakan dan juga tentang Paskah. Ini menunjukkan bahwa perintah pertama dan Paskah adalah sama. Itulah sebabnya Raja Yosia yang merayakan Paskah dikatakan telah melakukan perintah pertama dengan sempurna. Perintah pertama dan terutama, “Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu,” hanya dapat ditaati ketika kita merayakan Paskah.

Allah-allah lain akan dibinasakan ketika kita merayakan Paskah

Jika kita merayakan Paskah, kita secara otomatis dapat melakukan perintah pertama, “Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.”

“… itulah Paskah TUHAN. Sebab pada malam ini Aku akan menjalani tanah Mesir, dan semua anak sulung, dari anak manusia sampai anak binatang, akan Kubunuh, dan kepada semua allah di Mesir akan Kujatuhkan hukuman, Akulah, TUHAN.” Kel 12:11-12

Pada malam Paskah, Tuhan menjatuhkan hukuman atas semua allah lain di Mesir. Semua allah lain dihakimi dan dibinasakan saat kita merayakan Paskah, sehingga kita hanya bisa menyembah kepada Tuhan saja.

Meskipun Raja Yosia percaya pada Tuhan, dia telah menyembah berhala dan semua hal menjijikkan lainnya dan menyimpannya di Bait Suci Tuhan selama 18 tahun, tanpa mengakui penyembahan berhalanya. Namun, setelah dia merayakan Paskah, mata rohaninya terbuka dan dia menghancurkan semua berhala yang dia sembah tanpa sadar sampai saat itu.

Tetapi barulah dalam tahun kedelapan belas zaman raja Yosia Paskah ini dirayakan bagi TUHAN di Yerusalem. Para pemanggil arwah, dan para pemanggil roh peramal, juga terafim, berhala-berhala dan segala dewa kejijikan yang terlihat di tanah Yehuda dan di Yerusalem, dihapuskan oleh Yosia dengan maksud menepati perkataan Taurat yang tertulis dalam kitab yang telah didapati oleh imam Hilkia di rumah TUHAN. 2 Raj 23:23-24

Kita juga bisa melihat sejarah yang sama pada zaman Raja Hizkia.

Kemudian Hizkia mengirim pesan kepada seluruh Israel dan Yehuda, bahkan menulis surat kepada Efraim dan Manasye supaya mereka datang merayakan Paskah bagi TUHAN, Allah orang Israel, di rumah TUHAN di Yerusalem. 2 Taw 30:1

Setelah semuanya ini (Paskah) diakhiri, seluruh orang Israel yang hadir pergi ke kota-kota di Yehuda, lalu meremukkan segala tugu berhala, menghancurkan segala tiang berhala, dan merobohkan segala bukit pengorbanan dan mezbah di seluruh Yehuda dan Benyamin, juga di Efraim dan Manasye, sampai musnah semuanya. Kemudian pulanglah seluruh orang Israel ke kota-kotanya, ke miliknya masing-masing. 2 Taw 31:1

Jika kita tidak dapat membedakan Tuhan dari allah-allah lain, maka kita akan menyembah allah-allah lain tanpa kita sadari. Namun, jika kita merayakan Paskah, mata rohani kita akan terbuka sehingga kita dapat membinasakan semua allah dan berhala lain yang telah kita sembah tanpa kita sadari. Inilah kuasa Paskah.

Beritakanlah Paskah perjanjian baru ke seluruh dunia

Sepanjang zaman, ketika orang tidak merayakan Paskah, maka mereka akan menyembah berhala meskipun mereka berkata mereka percaya kepada Tuhan.

Saat ini ada banyak gereja yang beribadah pada hari Minggu—hari untuk menyembah dewa matahari, merayakan Natal, dan mendirikan salib yang merupakan berhala. Itu karena mereka tidak merayakan Paskah.

Paskah adalah satu-satunya cara kita untuk mengasihi dan melayani Tuhan tanpa menyembah allah lain. Tuhan Elohim kita secara pribadi telah mengajarkan kebenaran Paskah kepada kita yang belum mengetahui bagaimana mengasihi dan melayani Tuhan dengan sempurna. Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Elohim, kita harus memberitakan Paskah perjanjian baru—cara untuk mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa dan akal budi kita—ke seluruh dunia.